Nakita.id - Sejarah berdirinya museum nasional adalah salah satu soal materi belajar dari rumah TVRI.
Untuk jenjang SD kelas 4-6 materi belajar dari rumah Rabu (3/6/2020) ialah tentang Museum Nasional.
Dalam tayangan tersebut, diberikan soal mengenai sejarah berdirinya Museum Nasional.
Siswa diminta menceritakan kembali sejarah berdirinya Museum Nasional sesuai dengan tayangan Belajar dari Rumah.
Berikut ialah sejarah berdirinya Museum Nasional dilansir dari berbagai sumber:
Museum Nasional merupakan museum tertua dan terbesar di Indonesia.
Berdasarkan data yang diperoleh Wartakotalive dari pengelola museum, dijelaskan, pada mulanya eksistensi Museum Nasional diawali dengan berdirinya suatu himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Museum ini didirikan oleh Pemerintah Belanda di bawah Gubernur-Jendral JCM Radermacher pada 24 April 1778.
Pada masa itu, di kawasan Eropa Tengah terjadi revolusi intelektual yaitu ketika orang mulai mengembangkan pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan.
Pada 1752 di Haarlem, Belanda, berdirilah De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda).
Hal inilah yang mendorong orang-orang Belanda di Batavia (Jakarta kala itu) untuk mendirikan organisasi sejenis.
Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen adalah lembaga independen yang akhirnya didirikan untuk tujuan memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.
Baca Juga: Bolehkah Katak, Anjing, dan Kera Menghina Kura-kura? Jawaban Soal Belajar Menyimak Jenjang 1 2 3 SD TVRI
Dalam perkembangannya, Radermacher, salah satu pendiri lembaga ini, kemudian menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya.
Sumbangan dari Radermacher inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.
Di masa pemerintahan Inggris di bawah pimpinan Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1816), yang juga berlaku sebagai Direktur dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, diperintahkan pembangunan gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No.3.
Gedung ini digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (dahulu bernama "Societeit de Harmonie") Gedung ini sekarang berada di kompleks Sekretariat Negara.
Baca Juga: Deskripsikan Kupu-kupu Yuk! Ringkasan Materi Belajar Menyimak Kelas 1 2 3 TVRI Jumat 15 Mei 2020
Seiring berjalannya waktu, jumlah koleksi milik Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen terus meningkat museum di Jalan Majapahit tidak sanggup menampungnya.
Pada 1862 pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gedung museum baru di lokasi yang sekarang, yaitu Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 (dulu disebut Koningsplein West).
Di atas tanah tersebut, berdiri pula Gedung Rechst Hogeschool atau "Sekolah Tinggi Hukum".
Gedung ini pernah dipakai untuk markas Kenpetai di masa pendudukan Jepang, yang sekarang menjadi Kementerian Pertahanan dan Keamanan.
Gedung museum ini dibuka untuk umum pada 1868.
Banyak masyarakat kemudian menyebut Museum Nasional sebagai Museum Gajah, tepatnya semenjak dihadiahkannya patung gajah perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada 1871.
Namun, pada 28 Mei 1979, namanya resmi menjadi Museum Nasional Republik Indonesia.
Kemudian pada 17 September 1962, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelolanya, menyerahkan Museum kepada pemerintah Republik Indonesia.
Sejak saat itu pengelolaan museum resmi oleh Direktorat Jendral Sejarah dan Arkeologi, di bawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Tetapi mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Inilah Sejarah Berdirinya Museum Nasional.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Warta Kota |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR