Penelitan tersebut menyebutkan memasak nasi seperti biasa dapat menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan.
Proses memasak nasi dapat meninggalkan jejak arsenik di nasi yang hendak disantap.
Jejak arsenik tersebut disebabkan oleh racun industri dan residu pestisida yang tertinggal di tanah.
Dalam program BBC Trust Me, I'm a Doctor, Profesor Andy Meharg, dari Universitas Queens Belfast, melakukan tes terhadap tiga cara memasak beras untuk melihat tingkat arsenik yang paling banyak.
Baca Juga: Benarkah Makan Nasi Sisa Kemarin Berbahaya Bagi Kesehatan?
Dalam percobaan pertama, Andy memasak beras dengan perbandingan satu gelas beras dan dua gelas air.
Ternyata cara ini justru menemukan bahwa jejak racun arsenik masih tertinggal di nasi tersebut.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR