Nakita.id - Siapa yang tak kenal dengan dokter sekaligus penyanyi, Tompi.
Tompi merupakan selebritis yang suka membagikan pemikirannya melalui cuitan di Twitter.
Sahabat Glenn Fredly itu beberapa hari lalu mencuitkan sedang belajar membuat film dan lighting dari film Clint Eastwood.
Namun cuitan Tompi pada Kamis (10/6/2020) kemarin mengundang warganet menghujat pria berusia 41 tahun itu.
Dalam cuitan tersebut Tompi memang mengeluhkan suatu hal berkaitan dengan pekerjaannya di masa pandemi Covid-19.
Lantas, apa yang dikeluhkan Tompi tersebut?
Baca Juga: Sebulan Kepergian Sang Sahabat, Tompi Kenang Kebiasaannya dengan Glenn Fredly Semasa Hidup
Rupanya hal yang dikeluhkan Tompi adalah tagihan listrik di kantornya yang 3 bulan tutup tetapi tetap dihitung oleh PLN.
Dalam cuitan tersebut, pelantun Sedari Dulu itu memang tidak menyebutkan nominal tagihan listriknya.
Namun tampaknya Tompi benar-benar terkejut karena menggunakan caplock dalam menulis cuitannya.
"TAGIHAN PLN MENGGILA! Ini dr PLN kagak ada konfirmasi2 main sikat aja," tulis Tompi.
Warganet yang melihat cuitan Tompi ini kemudian menghujatnya karena tingkahnya tak seperti seorang dokter.
"apakan gua bilang Face with tears of joy sekelas pak dokter aja bilang gini, gimana yg menengah kebawah? malah di suruh nyicil :')" celetuk @NdraISP.
"Sdh dokter...artis...nyebong...Msh komplen bray? gw saja mantan tukang ayam nyantey saja..." pungkas @DianBara.
Tak tinggal diam dihujat Tompi pun kembali menulis cuitannya.
"Dan aku pun mendadak jadi kampret ... hanya krn mengkritik yg gak beres. enak juga.
Gini ya, jgn hanya krn kita mendukung seseorang lantas kentut org itu kita klaim wangi surga, e*knya laksana kue coklat ! JANGAN," ucap Tompi.
Di sisi lain Tompi juga melanjutkan cuitannya yang kemarin karena sudah ditanggapi oleh PLN.
"Pada tahu gak , kl PLN itu ternyata : ada tarif minimum yg harus dibayarkan meski gak ada pemakaian ( kecuali sistem prepaid / token isi ulang). Nah kasus di gw ternyata harus bayar 2.1 jt per bulan meski gak dipake. Yg disayangkan adalah hal2 bgini “kurang terinfokan “ di awal," jelasnya.
"Barusan ketemuan ama petugas lapangan PLN, mrk jelaskan hal2 yg menurut sy di jelaskan diawal berlangganan secara gamlang. PUBLIK harus tau hak dan kewajibanya. Sehingga tdk terkesan negatif saat ada kasus salah hitung
Utk kasus sy kmrin : yg satu salah hitung , satunya ternyata Kena minimum bayar 2.1 jt per bulan meski tempat tutup. Meski ada mekanisme kompensasi, namun selama ini tdk ter informasikan dengan baik," tambahnya.
Tompi kemudian juga memberi saran pada PLN untuk memperbaiki komunikasi dengan pelanggan.
"Sy rasa PLN perlu memperbaiki KOMUNIKASI PUBLIK nya dan lebih lugas / gamblang dalamnpenjelasan," tutup Tompi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR