Nakita.id - Keputusan sekolah di tengah pandemi masih menjadi simpang siur hingga saat ini.
Pasalnya keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih bersifat tentatif karena harus menyesuaikan keadaan hingga saat ini.
Awalnya Nadiem Makarim memastikan hanya ada 6% sekolah yang diperkenankan untuk tatap muka dengan segala persyaratan yang berlaku.
Namun, belum lama juga Nadiem justru beberkan wacana bahwa kegiatan sekolah di rumah akan dijadikan secara permanen.
Hal ini justru menjadi kontroversial dan mengundang kekhawatiran sendiri bagi para orangtua siswa.
Kekhawatiran tersebut juga dirasakan oleh artis ternama Christian Sugiono.
Christian mengaku, saat ini dirinya masih dilema dengan keputusan pemerintah.
"Saya sejujurnya dilema untuk urusan itu, karena kebetulan anak saya Juna yang paling besar baru lulus TK. Seharusnya tahun ini, dan bulan-bulan ini lah masuk SD," ungkap Christian dalam acara Webinar IMBOOST dengan tema 'Menyikapi Kehidupan New Normal dengan Meningkatkan Daya Tahan Tubuh'.
Christian berterus terang, bahwa dirinya sangat ingin mengantar langsung anaknya pergi ke sekolah.
"Sebagai orangtua kan saya ingin ya, wah anak baru masuk SD ketemu teman-temannya, nganter sekolah SD, kan ada rasa bangga gitu ya," tambahnya.
Namun ia sadar bahwa situasi saat ini masih tidak memungkinkan untuk dirinya melakukan hal tersebut.
"Tapi memang dengan situasi sekarang ada rasa khawatir juga, karena kita tahu lah situasinya masih seperti ini. Saya masih dilema, saya pengin nih nganter nih anak sekolah SD gagah wah anak gue SD nih gitu kan. Cuman di sisi lain situasinya masih enggak memungkinkan," ungkap Christian.
Walau begitu Christian tetap memiliki keinginan untuk segera mengantar anaknya pergi ke sekolah secara langsung.
"Tapi dari hati kecil saya, saya pengin nganter anak saya masuk SD nih," tutupnya.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR