Nakita.id - Kulit pisang sering kali dipandang sebelah mata kemudian berakhir dibuang di tempat sampah.
Kulit pisang ternyata juga punya manfaat kesehatan, lo.
Moms bisa mengandalkan kulit pisang sebagai obat gatal keluarga.
Biasanya gigitan serangga jadi salah satu penyebab kulit gatal, ya.
Baca Juga: Jangan Buru-buru Dibuang, Kulit Pisang Rupanya Punya Sederet Manfaat Baik Bagi Kulit Berjerawat
Tentu saat kulit gatal maka Moms akan buru-buru mencari salep atau bedak untuk meredakannya.
Mulai sekarang Moms tak perlu repot mengeluarkan ongkos lebih untuk obat khusus gatal.
Cukup dengan memanfaatkan kulit pisang yang biasanya hanya berakhir di tempat sampah saja.
Baca Juga: Gigi Kuning Bikin Enggak Pede? Coba Gunakan Kulit Pisang untuk Memutihkannya Kembali
Selain itu, kulit pisang pun bisa dipakai untuk memberikan sensai dingin usai kulit terkena sengatan matahari.
Kenapa bisa ya?
Kandungan kulit pisang
Kulit pisang diketahui mengandung antioksidan yang cukup tinggi.
Riset dari Journal of Medical Association of Thailand pun menemukan ekstrak kulit pisang mempunyai sidat anti-inflamasi.
Dengan begitu, kulit pisang ampuh mengatasi gatal lantaran gigitan serangga, Moms.
Baca Juga: Viral Cara Sembuhkan Penyakit Mata Ikan Tanpa Operasi dengan Kulit Pisang, 3 Hari Mata Ikan Lenyap!
Tidak cuma itu saja, kulit pisang mampu mengatasi poison ivy.
Poison ivy biasanya jadi penyebab timbulnya alergi.
Reaksi alergi itu disebabkan lantaran sebuah zat resin "urushiol' pada dedanuan, batang, dan akar Ivy yang merupakan tanaman sejenis semak.
Cara meredakan gatal
Baca Juga: Kulit Pisang Efektif Mengobati Sakit Kepala Hingga Menghilangkan Kutil, Ini Manfaat Lainnya!
Mudah sekali Moms, yang perlu dipersiapkan tentunya hanya kulit pisang saja.
Setelah itu, pijat area ruam akibat gatal akibat gigitan serangga dengan kulit pisang tadi.
Ingat Moms pijat dengan area kulit pisang bagian dalam, ya.
Cara tersebut dipercaya bisa menyembuhkan ruam akibat gigitan serangga.
Baca Juga: Tak Kalah dari Daging Buahnya, Kulit Pisang Miliki Manfaat Tak Terduga
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR