4. Moms harus waspada terhadap penyakit pernafasan
Seringkali, bayi prematur terserang virus seperti virus pernapasan syncytial [lebih umum dikenal sebagai RSV] atau influenza.
Menurut dr. Barden, saat terjangkit, mereka akan menjadi lebih sakit, jadi penting untuk menghindarinya terutama jika bayi menderita penyakit jantung atau paru-paru.
Oleh karena itu, jangan merokok, dan batasi bayi yang baru lahir ini terpapar pada anak-anak lain.
5. Bayi prematur menghadapi peningkatan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
"Kejadian puncak SIDS pada bayi ialah yang berumur 14 minggu," kata Donna R. Halloran, MD, asisten profesor pediatri di Saint Louis University School of Medicine.
Bayi prematur yang lahir antara usia kehamilan 22 dan 27 minggu cenderung meninggal akibat SIDS pada 20 minggu.
dr. Barden menyarankan untuk lebih waspada dalam mengikuti panduan pengurangan risiko SIDS, dan tetaplah bersama mereka selama setahun penuh.
Selalu letakan bayi Moms untuk tidur di tempat tidurnya sendiri, orang tua jangan merokok, jangan biarkan dia menjadi terlalu panas saat tidur, dan simpan mainan lembut.
BACA JUGA : Jangan Pakai Hal Ini Saat Hamil, Risikonya Meningkat 5 Kali Lipat!
6. Pengukuran pertumbuhan fisik yang berbeda.
Bayi prematur juga dinilai berdasarkan usia yang disesuaikan.
Dokter anak akan melihat seberapa cepat bayi tumbuh dan menyesuaikan sejajar dengan kurva pertumbuhan, bahkan jika tinggi badan atau berat badannya (atau keduanya) berada di bawah rata-rata untuk kelompok umurnya, kata Dr. Barden.
Oleh karena itu, konsultasi akan kondisi anak dengan dokter merupakan hal yang penting.
Sama seperti bayi lain pada umunya, bayi prematur pun memiliki potensi tumbuh kembang yang normal bila dirawat dengan cara yang benar.
Source | : | Mayo Clinic,parenting.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR