Nakita.id - Sekarang ini banyak anak-anak yang sudah pandai dalam menggunakan apapun di media sosial.
Menggunakan media sosial dengan tidak hati-hati dan mengunggah postingan yang dianggap negatif juga bisa berakibat buruk pada masa depan anak.
Anak-anak pun harus diajari soal menjaga jejak digital yang positif sejak usia dini.
Pendiri Yayasan SEJIWA Diena Haryana mengatakan ia pernah melihat kasus seorang anak yang batal menerima beasiswa ke luar negeri, karena setelah dilihat jejak digitalnya anak tersebut pernah melakukan cyberbullying.
"Jejak digital ini cukup penting untuk diketahui anak-anak karena nanti kalau dia mau kerja atau dia mau dapat beasiswa atau mau nikah dengan seseorang, siapa tahu mertuanya mengecek bisa saja terjadi sesuatu," kata Diena dalam webinar online, Selasa (21/07/20).
"Agar anak-anak kita aman dan tidak terjadi halangan apapun ke depan ini salah satu yang harus kita ajari ke anak-anak. Yakinkan bahwa jejak digital mereka selalu positif," sambungnya.
Karena itulah, dalam mempersiapkan sambut Hari Anak Nasional pada 23 Juli mendatang, Google Indonesia bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (KemenPPPA RI) dan Yayasan Sejiwa menginisiasi program “Tangkas Berinternet”.
Tangkas Berinternet merupakan sebuah program global literasi digital dan keamanan online yang dijalankan oleh Google, untuk meningkatkan keamanan berinternet anak-anak.
Program Tangkas Berinternet ini juga memuat beberapa materi ajar untuk guru dan orang tua, situs terkait literasi digital, dan permainan berbasis web, Interland.
Program ini pun dapat membantu mengajarkan konsep literasi digital kepada anak-anak dengan bantuan guru dan orang tua.
“Pada April lalu, Google menemukan sekitar 18 juta malware dan upaya phising terkait COVID-19, serta lebih dari 240 juta pesan spam terkait COVID, di seluruh dunia setiap harinya.
Untuk itu diperlukan edukasi bagi keluarga Indonesia mempraktekkan keamanan berinternet dan membangun kebiasaan berdigital yang baik,” ujar Ryan Rahardjo, Head of Public Affairs, Asia Tenggara, Google Asia Tenggara pada Selasa (21/07/20).
Google juga telah menghadirkan fitur-fitur untuk membantu keluarga dan pengajar dapat secara optimal memanfaatkan kebaikan internet dari konten dan aplikasi berkualitas.
Ini termasuk aplikasi Family Link dari Google, yang membantu orang tua menciptakan kebiasaan yang sehat untuk anak mereka yang masih kecil maupun yang sudah remaja.
Tak hanya itu aplikasi ini bisa untuk mengawasi anak saat menggunakan internet di sebagian besar perangkat Android atau Chromebook.
Lebih lanjut dikatakan bahwa program Tangkas Berinternet tidak memerlukan email atau login untuk diakses.
Ryan juga menyebut program ini bisa diakses oleh semua perangkat secara gratis melalui situs https://beinternetawesome.withgoogle.com/id_id dalam beragam format.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR