Cuma Mitos! Ahli Gizi Sebut Daging Kambing Tidak Bikin Darah Tinggi 'Cukup Sehat Asal Jangan Dibarengi Dengan'
Nakita.id - Daging kambing selalu disebut-sebut menjadi penyebab penykit darah tinggi.
Padahal di momen Idul Adha sepertinya menyantap daging kambing justru menjadi kenangan bersama yang tidak boleh dilewatkan.
Tetapi akibat daging kambing disebut sebagai penyebab darah tinggi, maka menyantapnya di hari raya menjadi ada penyesalan tersendiri.
Dan pernyataan daging kambing dapat sebabkan darah tinggi sudah menjadi kepercayaan yang dipegang masyarakat.
Siapa sangka seorang dokter spesialis gizi klinik justru mengatakan pernyataan tersebut hanyalah sebuah mitos.
Lalu bagaimana penjelasan secara medisnya?
Seorang dokter spesialis gii klinik, dr.Johanes Chandrawinata, SpGK menyebut bahwa daging kambing menyebabkan darah tinggi hanyalah sebuah mitos.
Bahkan ia menambahkan bahwa menyantap daging kambing sebanyak satu kilo pun tidak menyebabkan darah tinggi bagi pemakannya.
Hal itu bisa terjadi asalkan Moms hanya memkan dagingnya tanpa disertai bagian lainnya.
"Kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus,” ujar Johanes yang dikutip dari kompas.com.
Tahu tidak Moms bahwa daging kambing malah memiliki keunggulan sendiri dibandingkan daging sapi.
Pasalnya meskipun 'dituduh' sebagai penyebab darah tinggi, daging kambing nyatanya memiliki kandungan lemak dan kolesterol lebih rendah dibandingkan daging sapi.
Kalau ada 100 gr daging sapi, maka 7,72 gr di dalamnya yaitu lemak.
Baca Juga: #5MenitAja Siapkan Bahan untuk Hilangkan Bau 'Prengus' Daging Kambing, Simpel Banget!
Sementara dalam takaran yang sama 100 gr daging kambing, lemak yang terkandung hanya 3,03 gr saja.
Untuk kolesterol yang terkandung di dalam 100gr daging sapi yaitu 80 mg.
Sementara kandungan kolesterol dalam 100gr daging kambing yaitu 75 mg.
Meskipun begitu, Moms juga harus mengetahui untuk menjaga nutrisi di dalam daging kambing saat memasaknya.
Pasalnya daging kambing tak hanya rendah kolesterol dan lemak, tetapi kaya akan zat besi dan seng dibandingkan daging sapi.
Kalau Moms ingin menyantap daging kambing dengan cara memanggangnya, pastikan jangan sampai gosong.
Baca Juga: Kerap Muncul Saat Ramadan, Nasi Biryani Ternyata Punya Manfaat Istimewa Untuk Tubuh
Hal itu karena daging gosong yang seharusnya terkandung protein malah berubah menjadi zat karsinogen akibat paparan panas terlalu tinggi.
Selain itu, jangan juga terlalu sering memanggang daging kambing untuk menghindari terkena penyakit kanker.
“Kalau makan di-grill itu cukup seminggu sekali. Jangan tiap hari (bisa) bikin kanker,” ujar Johanes.
Baca Juga: Konsumsi Daging Kambing di Idul Adha, Manfaatnya Bisa Cegah Kanker!
Kalau Moms tidak suka memanggangnya, biasanya daging kambing juga akan dimasak dengan kuah.
Nah, Moms perlu memerhatikan takaran santan agar tidak berlebihan.
Jangan lupa juga tambahkan sayur untuk mendapatkan kandungan vitamin pada masakan daging kambing.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR