Nakita.id - Banyak pasangan menginginkan untuk segera memiliki momongan.
Sayangnya, pasangan asal Texas, Emily dan Ben tak kunjung memilki momongan selama 6 tahun menikah.
Bukan karena salah satunya atau keduanya mandul, namun karena Emily yang selalu merasa sakit saat berhubungan intim.
Kesakitan yang dialami Emily ketika berhubungan intim seperti pisau yang dipaksa masuk ke dalam vaginanya.
Melansir dari Boldsky.com (13/10/2018), Ben Coussend (33) dan Emily (30) sebelumnya telah menjalin asmara selama dua tahun hingga berujung pada sebuah pernikahan.
Pasangan ini pasti berharap mendapatkan kepuasan ketika malam pertama.
Namun tidak demikian, Emily merasa sakit ketika berhubungan intim dengan Ben.
Mereka mencoba untuk berhubungan intim selama masa bulan madu dan hasilnya sama, rasa sakit kembali datang pada Emily ketika berhubungan intim.
Katanya, Emily merasakan seperti ada pisau yang masuk ke dalam alat kelaminnya.
Melihat keadaan yang demikian, pasangan ini mengeluhkan keadaan Emily kepada dokter.
Sang dokter yang memeriksa Emily tidak bisa melanjutkan pemeriksaan internal karena vagina miliknya nampak padat.
Dokter ini mencoba untuk memberikan dilator (alat untuk melemaskan otot vagina) dan tabung silikon seperti tampon untuk dimasukkan ke dalam vagina Emily.
Sayang, hal itu tidak membuat vagina miliknya menjadi terbuka.
Akhinya dokter mendiagnosa Emily mengalami vaginismus yaitu kondisi otot vagina yang mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual.
Pasangan ini mencoba berbagai cara untuk membuat keadaan Emily lebih baik.
Emily juga sudah melakukan operasi selaput dara untuk mengurangi rasa tidak nyaman, namun tetap saja ketika berhubungan intim, rasa sakit itu kembali muncul.
Emily sangat malu mendapati kondisi seperti yang ia alami saat itu.
Ketika teman-teman Emily membicarakan hubungan intimnya dengan para pasangan, ia cenderung mengalihkan pembicaraan.
Suatu ketika Emily melihat sebuah wawancara yang membahas tentang kondisi seperti dirinya.
Menurut acara tersebut, untuk menyembuhkan kondisi seperti Emily hanya membutuhkan waktu terapi selama dua minggu namun dengan biaya yang tidak murah yaitu 11.000 USD atau setara dengan Rp167 juta saat itu.
Terapi tersebut ternyata berada jauh dari tempat tinggalnya yaitu di Plainview, New York dengan jarak 1.500 mil (2414 km) dari Texas.
Emily harus menjalani terapi selama dua kali sehari dalam minggu pertama.
Emily diajarkan tentang metode kombinasi pelatihan penetrasi terpadu 'hands on'.
Metode ini menyisipkan dilator ke dalam vagina berulang kali oleh dirinya sendiri.
Hal ini bertujuan untuk membuat Emily terbiasa dengan sentuhan di area panggul.
Selain itu juga, dilator yang digunakan bisa membuat otot-otot vaginanya semakin rileks dan merenggang.
Setelah enam tahun menikah, Emily dan Ben akhirnya dapat melakukan hubungan intim setelah mejalani terapi selama dua minggu.
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR