Nakita.id - Daging merah mengacu pada semua daging otot mamalia, termasuk daging sapi, sapi, domba, kambing, kuda, dan kambing.
Selain itu, dalam keseharian kita juga terbilang biasa mengonsumsi olahan daging merah seperti sosis, kornet, dan sebagainya.
Bukan hanya dari daging merahnya Moms, ternyata cara memasak yang salah juga bisa picu risiko kanker.
Lalu apakah benar daging merah dan daging olahan dapat menyebabkan kanker bagi tubuh?
BACA JUGA : Waspada! Biji Buah-buahan yang Sering Dikonsumsi ini Mengandung Racun
International Cancer Research (IARC) telah melakukan evaluasi daging merah dan daging olahan tersebut.
Hasilnya mengejutkan Moms, pangan ini diklasifikasikan dengan kategori yang sama dengan merokok dan bahaya asbes.
Kelompok 1 ini merupakan kelompok yang sifatnya karsinogenik atau penyebab kanker untuk manusia.
Menurut perkiraan terbaru oleh the Global Burden of Disease Project, sebuah organisasi penelitian akademis independen, sekitar 34.000 kematian akibat kanker per tahun di seluruh dunia disebabkan oleh diet tinggi daging olahan.
Dikutip dari website www.who.int berikt penjelasannya Moms
Sebetulnya, IARC dan WHO menyatakan konsumsi daging merah hanya meningkatkan risiko terkena kanker.
Namun, walapun risikonya kecil, tetap harus diwaspadai karena tingkat konsumsi pada banyak Negara terbukti meningkat terkait pangan ini.
Mengapa daging dan olahan daging merah dapat menyebabkan kanker?
BACA JUGA : Mulai Menyerang Usia Muda, Jangan Abaikan Tanda-tanda Stroke ini
Daging terdiri dari beberapa komponen, seperti besi haem.
Daging juga bisa mengandung bahan kimia yang terbentuk saat pengolahan daging atau memasak.
Misalnya, bahan kimia karsinogenik yang terbentuk selama pengolahan daging meliputi senyawa N-nitroso dan hidrokarbon aromatik polisiklik.
Memasak daging merah atau daging olahan juga menghasilkan amina aromatik heterosiklik serta bahan kimia lainnya termasuk hidrokarbon aromatik polisiklik, yang juga ditemukan pada makanan lain dan polusi udara.
Beberapa bahan kimia ini diketahui atau diduga karsinogen.
Cara memasak apa yang menyebabkan pangan ini lebih tinggi level karsinogeniknya?
Moms, metode memasak dengan suhu tinggi menghasilkan senyawa yang dapat menyebabkan risiko karsinogenik.
Memasak yang bersentuhan langsung dengan nyala api atau permukaan yang panas, seperti dalam memanggang atau menggoreng, menghasilkan lebih banyak jenis bahan kimia karsinogenik.
Selain itu, pengawetan juga memengaruhi risiko yang lebih tinggi pada daging merah ini.
BACA JUGA : Wow Diet Ini Bisa Mencegah Kanker Serviks dan Membuat Tubuh Ramping
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjangkitnya kanker?
IARC menyimpulkan mengonsumsi daging olahan menyebabkan kanker kolorektal.
Selain itu, hubungan dengan kanker perut, kanker kolorektal, kanker pankreas, dan kanker prostat.
Daging merah pun diketahui memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Namun, untuk mencegah agar tidak menyebabkan kanker, IARC dan WHO menyarankan untuk :
- membatasi konsumsi daging merah atau daging olahan, namun ini terutama difokuskan untuk mengurangi asupan lemak dan sodium, yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas.
-memerhatikan proses pengolahan daging
-mengatur ulang diet untuk pertimbangan konsumsi daging merah
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | WHO |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR