Batuk disertai pilek
Terkadang beberapa orang sulit membedakan antara batuk disertai pilek dengan batuk flu. Padahal keduanya memiliki perbedaaan.
Batuk pilek atau common cold yang dikenal juga dengan selesma, merupakan penyakit yang disebabkan oleh 200 jeni virus berbeda. Namun, virus yang paling sering menjadi penyebab batuk pilek adalah rhinovirus.
Batuk pilek memiliki gejala yang muncul secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh sakit tenggorokan yang akan membaik dalam 1 hingga 2 hari. Gejala lain seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk biasanya baru muncul pada hari keempat atau kelima.
Batuk kering
Batuk kering kerap menimpa anak-anak. Meski tidak mengeluarkan dahak batuk kering membuat tenggorokan anak gatal, sakit, dan tidak nyaman. Bahkan, si kecil akan kesulitan tidur di malam hari sehingga keesokan harinya tidak bertenaga.
Melansir dari Gridhealth.id (1/9/2020), Batuk kering dibagi lagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah batuk mengi yang bisa menimbulkan bunyi nafas, seperti “ngik-ngik”.
Kondisi ini umum terjadi pada anak berusia sekitar 6 bulan sampai 3 tahun. Meskipun bisa membaik pada siang hari, batuk dapat kembali memburuk ketika malam tiba.
Selain batuk mengi, ada pula batuk rejan yang terjadi karena infeksi bakteri. Batuk ini sering menyerang anak-anak dengan gejala berupa batuk terus-menerus yang diikuti dengan perubahan suara menjadi serak dan rasa sakit di tenggorokan.
Batuk kering bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi di tenggorokan sehingga menimbulkan radang, alergi, dan debu. Cara untuk meredakannya Moms di rumah bisa memberikan si kecil air hangat agar bisa melegakan tenggorokannya yang perih akibat batuk terus-menerus.
Baca Juga: 4 Hal Mudah Cegah Batuk Pilek, Gampang Tapi Kerap Terlupakan
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR