"Dulu dipercaya bahwa denyut jantung janin yang lebihr endah dari 140 dpm menandakan bahwa jenis kelaminnya adalah laki-laki.
Namun berbagai penelitian yang sudah ada sampai saat ini tidak bisa membuktikan hal itu. Jadi kesimpulannya denyut jantung janin tidak bisa membantu menentukan jenis kelamin dari bayinya ya," ungkpanya.
Tak hnaya itu, dilansir dari Journal of Maternal-Fetal and Neonatal Medicine pada tahun 2016, studi tersebut tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara denyut jantung janin pria dan wanita.
Penelitian ini dilandaskan pada orang tua yang berharap sering penasaran dan meminta identifikasi jenis kelamin janin pada dokter kandungan.
Memang, ultrasonografi (US) selama trimester kedua dan ketiga dapat diandalkan untuk menentukan jenis kelamin janin.
Akurasi USG sebelum kehamilan 14 minggu dalam mengidentifikasi jenis kelamin janin biasanya buruk.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR