Nakita.id - Apakah telapak tangan Moms pernah berair atau berkeringat?
Banyak yang mengira jika telapak tangan berkeringat menandakan adanya sebuah penyakit.
Ada pula yang mengaitkan telapak tanggan yang basah dengan gangguan jantung seperti lemah jantung.
Namun anggapan ini tidaklah benar. Keringat berlebih pada telapak tangan umumnya disebabkan oleh hiperhidrosis. Apakah sebenarnya hiperhidrosis ini?
Hiperhidrosis adalah keringat berlebih yang terjadi akibat kelenjar-kelenjar keringat terlalu aktif.
Kondisi ini dapat muncul pada seluruh tubuh maupun bagian-bagian tubuh yang memiliki banyak kelenjar keringat saja (seperti, telapak tangan, telapak kaki, ketiak, maupun selangkangan).
Bila terjadi di sekujur tubuh, kondisi ini dikenal dengan generalized hyperhidrosis. Pengidapnya bisa tampak seperti seperti mandi keringat.
Sementara itu, keringat berlebih yang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu tubuh disebut focal hyperhidrosis. Misalnya, telapak tangan berkeringat.
Baca Juga: Tak Butuh Biaya Mahal, Berikut 4 Makanan yang Ampuh Hilangkan Bau Badan Secara Alami
Hiperhidrosis sebenarnya tidak mengganggu kesehatan seseorang, dan justru lebih sering menjadi masalah bagi penampilan dan pergaulan.
Apabila kondisinya sangat parah, tentu bisa memengaruhi kepercayaan diri maupun kehidupan sosial penderitanya.
Keringat berlebihan bisa saja tidak memiliki penyebab apapun dan diistilahkan dengan hiperhidrosis idiopatik primer.
Namun ada juga hiperhidrosis yang dipicu oleh kondisi medis tertentu, yang dikenal dengan istilah hiperhidrosis sekunder.
Hiperhidrosis idiopatik primer
Idiopatik berarti tanpa sebab yang diketahui. Pada sebagian besar kasus, jenis hiperhidrosis idiopatik primer muncul sebagai focal hyperhidrosis. Contohnya, keringat berlebihan di telapak tangan atau telapak kaki.
Diduga, hiperhidrosis primer ini disebabkan faktor genetik karena mayoritas penderitanya memiliki saudara atau orangtua kandung yang juga mengalami kondisi yang sama.
Ada juga yang menduga hiperhidrosis jenis ini berkaitan dengan sifat orang mudah cemas, gampang gugup, serta rentan tertekan. Tetapi sejumlah penelitian membantah dugaan tersebut.
Sebuah studi menemukan bahwa orang-orang yang mengalami hiperhidrosis tidak lebih rentan terhadap rasa cemas, gugup, atau stres jika dibanding dengan populasi umum yang dipaparkan dengan pemicu stres yang serupa.
Yang terjadi justru sebaliknya, penderita hiperhidrosis jadi lebih mudah cemas, gugup dan stres akibat memikirkan keringat yang keluar berlebihan.
Hiperhidrosis sekunder
Selain hiperhidrosis primer, ada juga hiperhidrosis sekunder. Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengeluarkan keringat berlebihan akibat mengidap kondisi medis tertentu.
Baca Juga: Penyebab Ibu Hamil Mengalami Keringat Berlebih dan Begini Cara Mengatasinya Moms
Obesitas, penyakit asam urat (gout), menopause, diabetes mellitus, hipertiroid, dan tumor termasuk beberapa contoh gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan munculnya keringat berlebihan pada tubuh penderitanya.
Gejala hiperhidrosis dan dampaknya pada penderita
Seseorang disebut menderita hiperhidrosis jika berkeringat begitu banyak sampai mengganggu aktivitas normal. Kejadian ini pun harus muncul setidaknya sekali dalam seminggu tanpa alasan yang jelas.
Ciri-ciri terjadinya hiperhidrosis meliputi telapak tangan berkeringat, telapak kaki berkeringat, berkeringat terlalu sering, serta jumlah keringat yang sangat banyak hingga pakaian basah.
Keringat berlebihan pada penderita hiperhidrosis bisa saja memicu dampak-dampak lain yang berupa:
1. Masalah iritasi pada kulit seperti infeksi jamur.
2. Enggan melakukan kontak fisik.
3. Menarik diri dari pergaulan sosial sehingga rentan depresi.
4. Sulit untuk bekerja di sektor yang mengutamakan penampilan atau harus sering berhubungan 5. dengan orang banyak.
6. rentan mengalami bau keringat dan bau badan
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telapak Tangan Berkeringat, Benarkah Tanda Gangguan Kesehatan?")
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR