#AyahSIAP Bantu Si Kecil yang Sulit Berkonsentrasi Saat Belajar Online di Rumah, Begini Caranya
Nakita.id - Saat menjalani belajar online di rumah, Si Kecil mungkin mengalami distraksi dari lingkungan sekitarnya.
Mungkin ia menatap ke langit-langit dan tenggelam dalam imajinasinya saat belajar melalui Zoom atau menyimpang dari tugas yang diberikan gurunya.
Memberi perintah "Hei, dengarkan gurumu!" atau "Ayo,nak fokus ke layar!" mungkin hanya akan bertahan sebentar lalu jadi sia-sia.
Baca Juga: 10 Cara Agar #AyahSIAP Bisa Jadi Super Hero di Rumah, Catat Dads!
Alih-alih menjadi pengawas saat anak belajar daring, #AyahSIAP memiliki peran penting dalam membantu anak yang mengalami kesulitan fokus.
Cara #AyahSIAP merespons pada saat Si Kecil tak bisa fokus itu membuat perbedaan besar dalam belajar.
Jika tujuan Dads adalah untuk menumbuhkan fokus untuk waktu yang panjang pada Si Kecil, ingatlah bahwa fokus adalah sebuah keterampilan.
Dengan sedikit bantuan strategis (dan, tentu saja, kesabaran), Si Kecil dapat mengembangkan dan meningkatkan keterampilan itu seiring waktu.
Baca Juga: Bukan Sekedar Perkuat Ikatan Batin, Ini Alasan Kenapa Anak Perempaun Harus Punya Sosok #AyahSIAP
Perhatikan dan Kembangkan
Ingatlah bahwa fokus adalah keterampilan, anak-anak yang lebih kecil tidak selalu memiliki kekuatan otak untuk mengasah fokus mereka.
Psikolog sekolah Rebecca Bransetter menunjukkan bahwa bagian otak yang bertanggung jawab untuk fokus tidak berkembang sepenuhnya sampai masa remaja awal.
Dan pada anak-anak yang lebih besar, situasi stres seperti pembelajaran jarak jauh dalam pandemi global dapat membuat lebih sulit fokus.
Jadi sebelum menanggapi seorang anak yang mengalami kesulitan fokus, Bransetter menyarankan untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Si Kecil tidak menyulitkan Dads, justru mereka lah yang tengah mengalami masa-masa sulit untuk mnegatur fokus.
Ketika Dadsmelihat Si Kecil tidak fokus, perhatikan adanya kemungkinan perkembangan yang tertinggal atau alasan situasional yang membuat Si Kecil kesulitan.
Pertama, amati perjuangan Si Kecil, lalu coba ajukan pertanyaan seperti: "Ayah perhatikan kamu mengalami kesulitan memulai matematika. Apa yang terjadi padamu?
Apakah kamu baik-baik saja? Bisakah Ayah membantu dengan cara apa pun? Pemikiran apa yang muncul di kepala kamu sekarang tentang lembar kerja matematika ini?”
Alih-alih memberi tahu apa yang harus mereka lakukan, ajari Si Kecil untuk bisa memecahkan masalahnya sendiri.
Ketika Dads melihat Si Kecil tidak fokus, naluri #AyahSIAP biasanya langsung memberitahu strategi hebat kita untuk menyelesaikan masalahnya
Tetapi Bransetter mengatakan, mengajak anak melompat terlalu cepat untuk "memperbaiki" masalah sama saja mengabaikan kesempatan untuk mengajari anak-anak teknik pemecahan masalah.
Pada anak-anak yang lebih besar, strategi terbaik adalah strategi yang mereka buat sendiri dan Dads hanya perlu memberikan banyak dukungan.
Beritahu mereka, tidak apa-apa untuk bereksperimen dan melihat apakah strategi tersebut berhasil atau tidak.
Jika tak berhasil, ajari Si Kecil untuk tidak lelah mencoba hingga ia menemukan cara yang paling efektif untuk membantunya fokus selama sekolah daring.
Selamat mencoba Dads!
Acara Ayah S.I.A.P ini didukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | fatherly |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR