Bahkan sebuah studi di China menyebut mereka yang makan pedas enam sampai tujuh kali dalam sepekan berpeluang 14% lebih kecil untuk meninggal akibat sebab apa pun dibandingkan dengan yang hanya makan satu atau kurang dari satu kali dalam seminggu.
BACA JUGA: Zaskia Gotik Salah 'Ucap' di IG. 'Bakal Jadi Duta Bahasa Inggris Nih'
3. Sering gerak-gerakkan kaki
Meski tampak sepele, kebiasaan menggerak-gerakkan kaki atau biasa disebut fidgeting ternyata berdampak pada penurunan berat badan.
Setidaknya menurut sebuah penelitian di AS, menambah aktivitas fisik non-olahraga seperti berjalan, berdiri, memasak atau berkebun juga berperan dalam menurunkan berat badan seseorang, tentu saja termasuk fidgeting.
4. Tinggal di dataran tinggi
Sebuah artikel yang dipublikasikan dalam International Journal of Obesity di tahun 2013 menemukan rendahnya tingkat kegemukan pada mereka yang tinggal di daerah yang tinggi.
Ini berlaku bagi pria dan wanita yang tinggal di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut, sedangkan mereka yang tinggal di ketinggian kurang dari 500 meter di atas permukaan laut berpeluang lebih tinggi untuk mengalami kegemukan: pria 5,1 kali dan wanita 3,9 kali.
BACA JUGA: Wah, Punya Sifat Keras Kepala Ternyata Bisa Jadi Kunci Panjang Umur!
Peneliti menduga makin rendahnya kadar oksigen maka makin tinggi pula kinerja metabolisme pada orang-orang yang tinggal di ketinggian.
Ini juga diduga ada sangkut pautnya dengan peningkatan aktivasi sistem saraf simpatetik yang berperan dalam menurunkan nafsu makan.
Kendati demikian, keempat faktor tersebut tidak menjamin sepenuhnya seseorang akan mendapatkan berat badan yang ideal.
Sebab penurunan berat badan hanya benar-benar efektif jika dilakukan dengan mengkombinasikan antara perubahan gaya hidup, mengatur pola makan dan aktif berolahraga. (*)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | CNN,detik.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR