Nakita.id - Salah satu penyakit yang tidak memperbolehkan ibu menyusui tetap memberikan ASI yaitu kanker.
Diketahui banyak penyakit yang masih diperbolehkan bagi ibu menyusui memberikan ASInya.
Bahkan penyakit parah seperti covid-19, tbc, hingga aids masih memperbolehkan ibu menyusui memberikan ASInya.
Tetapi bahaya untuk ibu menyusui yang menderita tumor ganas atau kanker.
Pasalnya obat bagi penderita kanker payudara sendiri juga berbahaya bagi ibu menyusui.
Lalu bagaimana dengan tumor jinak?
Diketahui bahwa jenis tumor secara garis besar ada dua yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
Tumor ganas sendiri dikenal dengan sebutan kanker dan dapat menyebar ke luar jaringan.
Sementara tumor jinak dikenal tidak berbahaya dan tidak akan menyebar ke luar jaringan.
Tetapi bagaimana dengan ibu menyusui yang memiliki tumor jinak?
Seorang konselor laktasi dr. Sarah Audia Hasna menyarankan bagi Moms yang memiliki tumor jinak untuk konsultasi ke dokter bedahnya terlebih dahulu.
"Kalau ibu itu ibu menyusui juga tergantung seberapa besar tumor jinak itu, terus ada tindakan operasi atau enggak," ujar dr. Sarah.
dr. Sarah menyebutkan bahwa perlu adanya penimbangan antara keuntungan dan risiko dari tumor jinak terhadap aktivitas menyusui.
"Mana lebih besar keuntungannya atau lebih besar resikonya. Kalau gak disusui jadi lebih berbahaya, kalau disusui malah jadi lebih berbahaya buat si ibu itu," ujar dr. Sarah.
Lalu bagaimana dengan tumor jinak yang sudah dioperasi?
Diketahui tumor jinak memang bisa dilakukan operasi pengangkatan.
Tidak sedikit juga Moms pernah memiliki tumor jinak yang kemudian dilakukan pengangkatan serta kini sudah sembuh.
Tetapi apakah menjadi boleh menyusui?
Kembali lagi dr. Sarah menekankan perihal pertimbangan antara keuntungan dan risiko.
Salah satu kendala pasca operasi yang membuat ibu menyusui tidak bisa memberikan ASInya yaitu bekas lukanya.
"Ada pada beberapa dia bisa tetap menyusui, ada juga yang luka pasca operasinya gak kering-kering," ujar dokter yang praktik di Brawijaya Clinic Kemang.
Bekas luka operasi yang tidak kering akan membuat ASI menjadi tidak sehat.
"Jadi gak bagus karena basah dari rembesan ASI nah itu tergantung kasusnya dan penilaian dari dokter bedah itu sendiri dinilai dari benefit and risknya lebih besar yang mana," ujar dr. Sarah.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR