Luka gigitan, terutama luka tusuk kecil, sangat mungkin terinfeksi karena bakteri dari dalam mulut kucing yang mencemari lukanya.
Selama beberapa hari, bakteri ini akan berkembang biak mengakibatkan terbentuknya abses atau nanah.
Selulitis (infeksi di dalam jaringan), septic arthritis (infeksi pada persendian), osteomyelitis (infeksi tulang) atau pyothorax (infeksi di dalam rongga dada) adalah kemungkinan komplikasi dari luka gigitan kucing.
2. Bersihkan luka
Jika kucing peliharaanmu mendapatkan gigitan dari kucing liar, maka Moms harus menjaga mereka agar tetap tenang dan hangat dalam dekapanmu, jaga agar hidung dan mulut tetap terbuka.
Luka yang tampak di tubuh kucing harus dibersihkan dengan larutan air garam yang terbuat dari campuran satu sendok teh garam dengan satu liter air matang dingin.
Cobalah untuk membersihkan luka si kucing dua kali sehari selama beberapa hari untuk membantu menghindari terjadinya infeksi.
3. Perhatikan kondisi mereka
Sulit untuk menemukan luka tusuk kecil karena tubuh kucing terhalang oleh lebatnya bulu mereka.
Jadi awasi kucingmu ketika mereka habis berkelahi.
Dan apabila Moms melihat tanda-tanda infeksi berkembang seperti panas, bengkak, nyeri, lesu atau demam, tidak nafsu makan dan pincang bawa kucingmu ke dokter hewan.
Akankah luka perkelahian kucing sembuh dengan sendirinya? Luka luka perkelahian kucing bisa berakhir dengan septik atau peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi.
Hal ini bisa membuat kucing menjadi cukup sakit, dan jika lukanya dibiarkan, bisa mengganggu kesehatannya.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR