Selain itu, pertimbangkan tempat tinggal. Rumah yang kondusif juga diperlukan oleh hewan peliharaan supaya tidak stres. Kalau rumah luasnya atau lingkungan sekitarnya kurang memadai untuk memiliki hewan peliharaan, tunda dulu.
3. Pikirkan masa setelah pandemi
Hewan peliharaan, entah itu yang masih bayi, atau yang sudah senior, sangat tergantung pada pemiliknya. Saat pandemi berakhir, Moms dan Dads mungkin tidak bisa lagi 24 jam memperhatikan. Si kecil pastinya akan dititipkan di day care atau rumah orangtua.
Lalu siapa yang mengurus? Hewan peliharaan mudah stres ketika ditinggal sendirian selama 8-10 jam. Daripada kasihan, lebih baik pikir-pikir kembali.
4. Pertimbangkan kondisi kesehatan
Moms dan Dads juga perlu mempertimbangkan efek samping dari adopsi ini, baik bagi hewan maupun bagi anggota keluarga.
Jika anggota keluarga punya kondisi kesehatan yang tak memungkinkan untuk memelihara hewan sebaiknya jangan. Misalnya, alergi bulu binatang.
Moms dan Dads bisa memberi pengertian pada si kecil soal ini. Kalau si kecil benar-benar ingin bermain dengan hewan-hewan lucu, Moms dan Dads bisa mengajaknya ke kebun binatang atau kafe yang menawarkan atraksi hewan lucu setelah situasi kondusif.
Namun, jangan lupakan untuk melakukan 3M yaitu mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR