Indonesia, melalui Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman pun tengah mengembangkan vaksin yang dinamai vaksin merah putih.
Dari seluruh kandidat vaksin yang ada, ditargetkan pada pertengahan 2021 nanti kita sudah menemukan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif meningkatkan respons kekebalan tubuh.
Namun yang menjadi pertanyaan, jika nanti vaksin tersedia dan sudah dibagikan ke semua orang, apakah otomatis pandemi berakhir dan kita bisa menjalani hari seperti sebelum pandemi?
Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof Amin Soebandrio memberi pandangan terkait pertanyaan ini.
Amin mengakui, semua orang berharap vaksin Covid-19 segera ditemukan agar kita dapat kembali ke kehidupan sebelum pandemi.
Namun Amin mengingatkan, meski vaksin ditemukan dan akhirnya dipasarkan, semua orang tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan yang diterapkan selama pandemi ini.
"Jadi misalnya awal tahun depan vaksin sudah tersedia, bukan berarti hari itu juga pandemi selesai," jelas Amin dalam acara digital media briefing Dukungan untuk Percepatan Penelitian Vaksin Covid-19 yang diadakan Kamis (3/9/2020).
Amin berkata, vaksin membantu penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan. Namun perlu diingat, virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakitnya akan selalu ada di sekitar kita.
"Kita tidak tahu virus ada di mana. Yang kita harapkan, saat semakin banyak manusia yang kebal maka virus (corona SARS-CoV-2) itu semakin lama akan berkurang," imbuh dia.
Namun hingga virus corona benar-benar hilang dari muka Bumi dan tidak menginfeksi manusia lagi, itu butuh waktu panjang.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR