Nakita.id - Mandi di bathtub setelah melakukan aktivitas panjang merupakan hal yang menyenangkan.
Pasalnya kegiatan ini dapat membuat tubuh lebih rileks dan menghilangkan beban setelah seharian bekerja.
Pada zaman modern saat ini ada banyak aksesoris mandi yang dapat membuat waktu berendam menyenangkan, salah satunya dengan menggunakan bath bomb.
Bath bomb sendiri terbuat dari kombinasi dari soda kue dan asam sitrat.
Walaupun ketika dimasukkan ke dalam air keduanya akan bersifat netral, tidak menutup kemungkinan bahwa zat lain yang terkandung di dalamnya bisa membuat kulit iritasi.
Beberapa kandungan bath bomb yang mungkin bisa menimbulkan masalah pada kulit bisa Moms simak berikut ini.
1. Pengharum
Wangi bath bomb yang bermacam-macam mungkin membuat Moms ingin mencoba semua variannya.
Namun sayangnya, zat pengharum yang ada pada bath bomb mungkin berasal dari zat kimia berbahaya seperti, aldehida.
Kandungan aldehida pada bath bomb dapat menimbulkan alergi pernapasan, penyakit hati, dan keracunan pada embrio.
Nah, sebaiknya pilih bath bomb yang harumnya berasa dari berbagai minyk esensial yang lebih aman untuk kulit.
2. Pewarna
Zat pewarna yang digunakan di bath bomb ternyata bisa menyebabkan gejala alergi dan ADHD pada anak kecil.
Misalnya, warna biru pada bath bomb berpotensi besar untuk menimbulkan gejala alergi.
Sehingga disarankan untuk tidak mandi dengan bath bomb yang mengandung triphenylmethane.
3. Bahan pengawet
Supaya tahan lama, bath bomb pun ditambahkan berbagai bahan pengawet kimia.
Sayangnya, lagi-lagi pengawet kimia ini bisa menimbulkan masalah pada kulit, apalagi jika kulit sensitif.
4. Bahan tambahan
Bath bomb juga mengandung berbagai bahan tambahan seperti glitter yang memang mempercantik tampilannya.
Saat dimasukkan ke dalam air, glitter ini akan ikut luruh dan larut dalam air.
Meskipun mendapatkan sensasi mandi yang berbeda karena ada glitter di dalam air, kabar buruknya glitter ini bisa bersifat abrasif pada kulit.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR