Nakita.id - Diet untuk menurunkan berat badan mungkin memang lumrah.
Ketika diet selain dapat melangsingkan, juga menyehatkan dan meningkatkan kesuburan, sebaiknya Moms patut coba.
Bila hendak mencobanya, ada satu hal yang harus Moms ingat dalam metodenya.
"Makan seolah-olah Anda sudah hamil benar-benar dapat membantu prima tubuh Anda untuk pembuahan," kata Sarah Krieger, R.D., seorang ahli gizi yang berbasis di St. Petersburg, Florida, dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Nah, berikut merupakan saran dari ahli agar Moms bisa mendapatkan tiga manfaat sekaligus.
1. Memerhatikan konsumsi sayur dan buah
Sebuah studi oleh Harvard School of Public Health mengungkapkan bahwa perempuan mengalami kelainan ovulasi lebih tinggi karena pola makan yang salah, yakni berlebihan pada asupan lemak trans, karbohidrat, dan protein hewani.
Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan konsumsi sayur dan buah.
"Semangka dan asparagus, selain buah dan sayuran mentah lainnya, memberi tubuh persediaan glutathione yang kaya, yang penting untuk kualitas ovum" kata Alisa Vitti, ahli nutrisi integratif dan penulis WomanCode: Perfect Your Cycle.
BACA JUGA : Wow, Jenis Minuman Ini Dapat Meningkatkan Peluang Melahirkan Normal
Kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, dan minyak biji anggur baik untuk dikonsumsi.
Hal itu karena dapat mengurangi peradangan di tubuh sehingga membantu meningkatkan ovulasi dan kesuburan.
Beberapa lemak baik bahkan bisa membantu perempuan dengan kondisi ketidaksuburan, salah satunya alpukat, menurut Vitti.
2. Memilih protein tanpa lemak
Ikan air tawar seperti salmon, tuna, dan sarden direkomendasikan oleh ahli.
Hal itu karena ikan-ikan tersebut adalah sumber DHA dan asam lemak omega-3 yang sangat baik;
Selain itu, manfaat lainnya ialah mengembangkan sistem saraf bayi dan mengurangi risiko kelahiran prematur.
Moms bisa memakannya beberapa kali dalam seminggu tanpa mengkhawatirkan kadar merkuri, namun sebaiknya hindari varietas lain, seperti hiu, ikan todak, tilefish, dan king mackerel.
Telur juga merupakan sumber protein lain yang disarankan. Satu studi menunjukkan bahwa risiko gangguan ovulasi menurun 50% ketika asupan kalori berasal dari protein nabati.
Studi Kesehatan Masyarakat Harvard juga menemukan bahwa ketidaksuburan 39% lebih mungkin terjadi pada perempuan dengan konsumsi protein hewani tertinggi.
BACA JUGA : Ini Rahasia untuk Mendapatkan Sperma Banyak, Gesit, dan Berkualitas
3. Pilih biji-bijian utuh
Biji-bijian adalah sumber vitamin B, vitamin E, dan serat kesuburan yang sangat baik.
Pangan ini bermanfaat untuk dapat meningkatkan kadar gula darah, yang meengaruhi insulin, dan fungsi ovulasi.
Namun, pada perempuan tertentu yang memiliki kelainan hormonal patut mewaspadai asupan gluten dalam biji-bijian.
Hal tersebut karena gluten pada perempuan terkategori tersebut justru akan dapat menghambat ovulasi atau pembuahan.
4. Pertimbangkan kembali asupan susu
Susu rendah lemak adalah sumber protein dan kalsium yang cerdas, namun asupan susu rendah lemak yang berlebihan telah terbukti meningkatkan risiko infertilitas ovulasi, dibandingkan dengan susu tinggi lemak.
Jika Moms mengalami kesulitan untuk hamil, mungkin sebaiknya Moms mempertimbangkan untuk membatasi produk susu sama sekali.
Namun, sebaiknya Moms mendiskusikan dengan dokter terkait asupan kalsium
Ada ahli yang merekomendasikan untuk meningkatkan asupan yoghurt.
Hal itu karena mikroba probiotik dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan masa depan anak.
5. Makan lebih banyak makanan utuh atau non olahan
Sebanyak 83% perempuan yang mengikuti diet Mediterania tidak mengalami gangguan atau masalah kesuburan.
Hal itu karena dalam aturan diet mereka, sebagian besar konsumsi terdiri atas biji-bijian dan sayuran, dan konsumsi sedikit daging olahan.
6. Aturan berdiet lain
- Mengonsumsi makanan yang bervariasi.
BACA JUGA : Ternyata, ini Penyebab Ketidaksuburan Perempuan, Jadi Sulit Punya Anak
Hal itu menurut Krieger, semakin banyak variasi yang dimiliki, semakin besar kemungkinan Moms mengurangi kekurangan gizi.
7. Hindari pemanis buatan
"Pemanis buatan adalah penyebab stres pada sistem Anda, mereka menciptakan respons kortisol, yang menghambat ovulasi," kata Vitti.
8. Batasi konsumsi kafein
Batasi asupan kafein dari kopi, minuman energi, dan teh hingga di bawah 200 miligram per hari dantidak konsumsi alkohol.
Baik kafein dan alkohol adalah diuretik dan dapat mencegah selaput lendir tetap lembab. Hal itu dapat memengaruhi konsistensi cairan serviks. (*)
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR