Nakita.id - Diare adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi dan terkadang membuat Moms khawatir.
Diare adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinjanya lebih encer dari biasanya.
dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas saat diwawancarai Nakita.id pada Jumat (22/1/2021) mengatakan tubuh bayi biasanya dalam keadaan diare akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat.
Baca Juga: Jangan Panik Dulu Moms, Yuk Kenali Gejala dan Cara Penanganan Konstipasi Pada Bayi
"Usus juga kehilangan kemampuan untuk menyerap air dan elektrolit dan biasanya bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi," tambah dokter Pingkan.
Dokter Pingkan juga mengatakan anak-anak yang lebih kecil kalau sedang diare juga akan sulit disuruh makan, lemas, dan rewel.
Penyebab utama diare pada bayi adalah virus dari rotavirus sekitar 60-70%, sedangkan 10-20% disebabkan bakteri dan 10% karena parasit.
Baca Juga: Penyebab Diare Mulai dari Rotavirus hingga Bakteri Maka Ketahui 5 Penanganan Bayi Diare di Rumah
Dokter Pingkan mengatakan diare bisa dicegah dengan mengikuti anjuran jadwal vaksinasi bayi yaitu memberikan vaksin rotavirus.
Di sisi lain, diare dapat membuat anak dehidrasi, maka penting bagi orang tua untuk mengetahui tanda-tandanya.
"Bagaimana tata laksana diare untuk bayi? Pada umumnya yang pertama adalah kita harus lihat penampakan secara klinis. Kemudian kita harus menilai derajat dehidrasinya," jelas dokter Pingkan.
Baca Juga: Mengenal Diare, Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Bayi dan Penyebabnya
Bagaimana mengetahui anak yang diare masuk dehidrasi?
Dokter Pingkan menjelaskan anak yang diare yang belum masuk dehidrasi tandanya buang air kecil seperti biasa dan masih mau minum.
Jika seperti ini dokter Pingkan menyarankan Moms untuk meneruskan memberikan ASI dan tidak membatasi makanan termasuk susu formula.
Maka untuk mengetahui anak yang diare masuk dehidrasi, Moms bisa melihat dari jenis-jenis dehidrasi itu sendiri.
Dehidrasi ringan
Dokter Pingkan mengatakan jika anak mengalami dehidrasi ringan tanda-tandanya adalah anak terlihat haus, buang air kecil mulai berkurang, mata terlihat cekung, kekenyalan kulit menurun, dan bibir kering.
"Oleh karena itu, kita menganjurkan ibu membawa anak ke rumah sakit sehingga bisa langsung diberikan cairan rehidrasi oral 15-20 ml per kilo berat badan," papar dokter Pingkan.
Setelah tidak ada tanda dehidrasi, Moms bisa langsung memberikan makanan dan minuman, imbuh dokter Pingkan.
Baca Juga: Tak Bisa Disepelekan, Ini Bahaya yang Akan Terjadi pada Tubuh Bila Ibu Hamil Kurang Minum Air Putih
Dokter Pingkan juga menganjurkan Moms untuk meneruskan ASI dan makan karena memberikan makan justru mempercepat penyembuhan diare.
Dehidrasi berat
Sedangkan tanda-tanda anak masuk dehidrasi berat karena diare adalah anak terlihat haus, buang air kecil mulai berkurang, mata terlihat cekung, kekenyalan kulit menurun, bibir kering, jalan napas cepat, sangat lemas, kesadaran menurun, dan denyut nadi cepat.
"Kalau kita berhadapan dengan dehidrasi berat mau tidak mau ibu harus segera langsung ke rumah sakit karena penanganannya harus segera cepat dan pemberian larutan rehidrasi yang sering melalui cairan infus," tutup dokter Pingkan.
Baca Juga: Bau Urin Menyengat? Waspada Bisa Jadi 5 Masalah Kesehatan Ini Terjadi Pada Tubuh
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR