Nakita.id.- Diet keto yang mengonsumsi makanan tinggi protein serta lemak, namun rendah karbohidrat masih tetap populer meskipun penuh kontroversi.
Banyak Moms yang berniat mengikutinya karena banyak testimoni menyebutkan, dapat menurunkan berat badan dengan cepat.
Bila Moms berniat menjalani, sah-sah saja karena pola makan, termasuk diet, merupakan pilihan pribadi seseorang.
Namun jika Moms takut makanan berlemak atau tidak siap untuk mengurangi asupan karbohidrat secara drastis, mungkin sulit bagi Moms untuk bertahan menjalani diet keto.
BACA JUGA: Atasi Masalah Bulanan Saat Haid. Kuncinya Hindari Makanan Lezat
Sejak awal perlu disadari, kemungkinan perubahan cara makan secara radikal dari cara Moms makan sekarang (makanan khas Indonesia yang senang mengonsumsi tinggi karbohidrat dan makanan olahan), bisa menyebabkan diet gagal di tengah jalan.
Tapi banyak Moms yang tetap ingin mencoba diet keto, yang menempatkan tubuh Moms dalam keadaan ketosis.
Itulah yang terjadi ketika saklar pembakaran karbohidrat tubuh Moms beralih ke pembakaran lemak, perubahan yang dapat menyebabkan penurunan berat badan secara cepat, bahkan telah "dipuji" berhasil mengendalikan diabetes tipe 1 dan 2.
Jika Moms tetap ingin mencoba, alangkah baiknya, sebagai seorang pemula, ikuti 8 tips persiapan sebelum mengikuti diet Keto agar Moms tak gagal di tengah jalan.
Berikut saran persiapan mengikuti diet Keto bagi pemula yang ditulis oleh editor kesehatan everydayhealth, Jessica Migala;
1. Kenali apa yang akan Moms makan dan Moms hindari.
Moms akan sangat membatasi karbohidrat pada diet ini. Mulailah dengan antara 20 dan 30 gram (g) karbohidrat per hari, kata ahli diet berbasis New York City, Kristen Mancinelli, RD, penulis The Ketogenic Diet: A Scientifically Proven Approach to Fast, Healthy Weight Loss.
Juga pastikan Moms tahu makanan apa yang kebanyakan mengandung karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga Moms bisa membuat pilihan yang tepat.
Misalnya, bukan hanya roti, pasta, keripik, kue, permen, dan es krim yang mengandung karbohidrat.
Kacang jelas mengandung protein, tapi tahukah Moms beberapa jenis kacang juga mengandung karbohidrat tinggi. Buah dan sayuran juga kebanyakan mengandung karbohidrat.
Satu-satunya makanan yang tidak mengandung karbohidrat adalah daging (protein) dan lemak murni, seperti mentega dan minyak.
BACA JUGA: Gula Pasir, Sabun, Pasta Gigi, Bisa Dijadikan Alat Deteksi Kehamilan
2. Teliti seberapa jauh Moms menyukai makanan berlemak
"Orang-orang takut akan lemak karena mereka diberi tahu bahwa itu akan membunuh mereka," kata Mancinelli.
Untuk mempersiapkan diet tinggi lemak (pada diet keto), yang pada mulanya tidak nyaman, mulailah membuat penyesuaian kecil terhadap apa yang Moms makan setiap hari.
Saran Mancinelli, masukkan potongan burger di salad daun salada. Atau campur tumis brokoli pada kentang goreng.
Alih-alih kentang atau nasi dengan lauk, pilih tumis sayuran. Mulailah memasak dengan lebih banyak minyak.
Sadarilah bahwa kebiasaan diet lama - seperti membuat dada ayam panggang tanpa kulit yang polos - bukan prinsip diet keto karena Moms tidak akan mendapatkan cukup lemak.
"Perlahan mulai mengeluarkan karbohidrat, ganti dengan lemak. Jika takut dengan lemak, diet ketogenik tidak akan bekerja efektif," kata Mancinelli.
3. Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan memasak ala diet keto.
Simak berbagai situs keto dan buku masak untuk resep membuat makanan yang sesuai dengan prinsip diet keto.
Mancinelli merekomendasikan menemukan empat sampai lima resep makanan yang Moms sukai.
"Dengan cara itu kita bisa langsung mempersiapkan makanan kita sendiri tanpa perlu bingung bertanya-tanya ke sekitar.
Bingung bisa membuat kita beralih ke karbohidrat."
4. Mencoba kopi "tahan lapar".
Dibuat dengan mencampur minyak kelapa dan mentega ke dalam kopi, minuman ini akan membantu menahan lapar, serta memberi waktu untuk merencanakan makanan selanjutnya, saran Mancinelli.
Perhatikan bahwa minyak kelapa memiliki potensi untuk mengirim LDL (lemak buruk) serta meningkatkan kadar kolesterol.
Jika Moms memiliki atau berisiko tinggi terkena penyakit jantung karena riwayat kesehatan keluarga atau pribadi, lebih baik hindari hal ini. minum. Untuk amannya, tanyakan pada dokter.
BACA JUGA: Sama Seperti Anton Tanjung, Begini Potret 5 Dokter Tertampan di Dunia
5. Berbicara dengan keluarga.
Katakan pada seluruh anggota keluarga rencana Moms untuk menjalani diet keto.
Hal ini penting mengingat Moms bisa saja tidak makan apa yang mereka makan selama waktu makan keluarga.
Dengan demikian anggota keluarga tidak akan kaget kalau Moms tak nimbrung makan atau menyiapkan makanan sendiri di dapur.
Diet ini sejatinya hanya boleh dilakukan jangka pendek (tiga sampai enam bulan), jadi kemungkinan keluarga melihat Moms makan yang berbeda, tidak akan mengagetkan.
Kalaupun Moms mendapat komentar atau pertanyaan, Moms bisa menjawab seperti yang disarankan Mancinelli, "Saya telah mempelajari dan melakukan persiapan sehingga saya sudah tahu bahwa ini aman, dan saya benar-benar ingin mencobanya."
6. Bersiap menghadapi 'Keto Flu'
Bila Moms berniat mengikuti diet keto, perlu mempersiapkan efek dari diet ini yang disebut flu keto.
Flu keto adalah istilah yang mengacu pada periode setelah Moms memulai diet, saat tubuh Moms Anda menyesuaikan diri dengan pembakaran lemak untuk energi.
"Beberapa orang tidak memiliki masalah dengan hal itu dan yang lainnya menderita," kata Mancinelli.
Pada minggu pertama atau 10 hari, Moms mungkin merasa sangat lesu pada anggota badan.
Tubuh terasa lemas dan pandangan tampak kabur. Mental Moms bisa drop gara-gara hal ini.
Untuk alasan itu, Moms disarankan Mancinelli tinggal dan istirahat di rumah.
Kurangi intensitas olahraga sampai Moms merasa kuat kembali dan tubuh sudah menyesuaikan diri dengan pembakaran lebih banyak lemak daripada karbohidrat untuk bahan bakar.
7. Tingkatkan elektrolit di dalam tubuh.
Dalam ketosis, Mancinelli menjelaskan, ginjal mengeluarkan lebih banyak air dan elektrolit.
Maka pastikan Moms mendapatkan sodium dan potasium yang dibutuhkan tubuh agar fungsi ginjal tidak terganggu.
Untuk meningkatkan elektrolit, Moms bisa menambahkan garam pada makan, minum kaldu dan makan sayuran hijau lebih banyak.
BACA JUGA: Jangan Panik, Segera Lakukan Hal Berikut Bila Anak Tersedak Duri Ikan
8. Siapkan rencana setelah program diet selesai.
Diet keto bukan program jangka panjang dan memang dirancang untuk jangka pendek.
Sementara Mancinelli mengatakan bahwa beberapa orang menjalani diet keto beberapa kali per tahun untuk mengubah kebiasaan makan.
Begitu selesai diet, jangan langsung kembali ke pola makan semula (nasi plus lauk pauk).
Moms mungkin akan kehilangan manfaat kesehatan dan mendapatkan kembali berat badannya.
"Tujuan utama diet keto adalah mengalihkan diet Anda ke pola yang lebih sehat yang mengurangi asupan karbohidrat dan gula," jelas Mancinelli.
Maka pikirkan tentang apa yang akan Moms lakukan terkait pola makan setelah diet keto selesai.
Saran Mancinelli, pertimbangkan program ini (yang hanya boleh dijalankan dalam jangka waktu pendek), sebagai batu loncatan untuk memperbaiki kesehatan jangka panjang Moms.
Selamat mengikuti diet keto. Semoga Moms berhasil dan siap mempunyai kebiasaan makan yang lebih sehat. (*)
Source | : | everydayhealth.com,abcnews.go.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR