Kekerasan verbal juga bisa didapat anak dari sumber media audio-visual seperti radio dan televisi.
Apalagi, ungkap Mira, saat ini banyak sinetron yang muatannya sama sekali tidak mendidik.
BACA JUGA:Tak Hanya di India, Aktris Bollywood Ini Sukses Berkarir di Hollywood
Banyak ucapan kasar yang keluar dari mulut para pemain, padahal, media televisi cukup ampuh mengubah perilaku anak karena ia akan dengan begitu mudah meniru dan menyerap semua sikap dan ucapan yang dilihatnya.
Agar dampak buruk televisi bisa diminimalkan, orang tua bisa melakukan seleksi terhadap acara yang ditonton si kecil.
Pilihlah acara yang memang sesuai usia dan sarat akan manfaat dan pengetahuan.
Penyebab lain, anak tengah berada dalam kondisi letih. Kondisi tidak menyenangkan tersebut biasanya dilampiaskan anak dengan aneka sikap negatif, seperti rewel, tantrum, atau meminta sesuatu yang tidak pada tempatnya, dan mengancam lewat kata-kata kasar.
Sedangkan untuk kasus anak yang melakukan kekerasan verbal karena capek, ngantuk atau lapar, orang tua mesti bersikap bijak.
Bersikaplah jeli untuk mengamati bahwa rengekan tersebut bukan berarti anak ingin permintaannya dipenuhi, melainkan hanya kompensasi dari rasa capeknya saja.
Jadi, hal yang perlu dilakukan orang tua adalah dengan mencari tahu, apakah benar si anak lapar atau mengantuk.
Untuk mengatasi perilaku kurang terpuji ini, orang tua sebaiknya melakukan evaluasi.
Khususnya menyangkut disiplin yang telah diterapkan pada si kecil.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR