Nakita.id – Jangan sampai salah, begini perawatan untuk keguguran dengan atau tanpa kuret.
Keguguran merupakan keluarnya jaringan kehamilan dari dalam rahim sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Atau dengan kata lain, keguguran umumnya terjadi pada awal kehamilan hingga usia kandungan lima bulan.
Umumnya, ada dua jenis keguguran yang dialami oleh ibu hamil, yakni keguguran lengkap dan tidak lengkap.
Adapun hal yang membedakan kedua jenis keguguran ini adalah dari kondisi rahimnya.
Ya, keguguran lengkap tak menyisakan jaringan di dalam rahim, sedangkan keguguran tidak lengkap masih terdapat sisa jaringan.
Lantas, bagaimana perawatan yang tepat untuk dua kondisi keguguran ini agar cepat pulih?
Dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, dr. Ruswantriani, SpOG, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSU Bunda Jakarta menuturkan, keguguran lengkap dan tidak lengkap memiliki cara perawatan yang berbeda.
Untuk keguguran yang tidak lengkap, dokter biasanya akan memberikan obat terlebih dahulu.
Selain itu, pasien juga biasanya akan diminta rutin berkonsultasi serta melakukan pemeriksaan USG untuk melihat jaringan di dalam rahim.
Baca Juga: Jangan Asal Ambil Tindakan, Berikut Penanganan yang Tepat untuk Keguguran Lengkap dan Tidak Lengkap
“Jadi, ketika keguguran, biasanya kita akan berikan obat. Selain itu, dokter juga biasanya akan meminta datang berkala, dicek dengan USG untuk melihat apakah jaringan yang keluar lengkap atau tidak,” ujar dokter yang akrab disapa Tria ini.
Apabila sudah diberi obat, namun jaringan kehamilan masih ada, dokter biasanya akan mengambil tindakan kuret.
“Kalau sudah diberikan obat, tapi belum keluar juga, tindakan yang dilakukan biasanya akan kuret” sambungnya.
Meski begitu, pasien diharapkan tetap bergerak dan beraktivitas seperti biasa, untuk mengeluarkan sisa jaringan yang masih ada.
Tak hanya itu, mengonsumsi makanan yang bergizi juga ternyata mampu mempercepat penyembuhan keguguran.
“Untuk perawatan, pasien biasanya kita akan minta tetap beraktivitas, karena dengan bergerak, diharapkan sisa jaringan akan mengikuti gravitasi dan keluar,” kata dr. Tria saat dihubungi oleh Nakita.id secara virtual, Rabu (17/2/2021).
“Konsumsi makanan yang bergizi. Dokter juga tentunya akan mengedukasi tanda-tanda bahaya kalau memang perdarahannya banyak atau kram hebat,” lanjutnya.
Sementara itu, bila Moms mengalami keguguran tidak lengkap, dokter umumnya akan melakukan tindakan kuret.
Namun, tak perlu khawatir Moms. Kuret tidak se-mengerikan yang dibayangkan, kok.
Ya, menurut dokter yang berpraktik di RSU Bunda Jakarta ini, kuret merupakan tindakan operasi kecil yang bisa selesai hanya dalam hitungan menit.
“Sedangkan, kalau keguguran dengan kuret, kuret itu kan tindakan kecil, minor, dan biasanya dilakukan dengan one day care surgery. Jadi, tindakannya mungkin hanya sekitar 15 menit, setelah itu dilakukan obesrvasi 2-3 jam, lalu pasien juga boleh pulang,” ucap dr. Ruswantriani, SpOG, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan.
Menariknya lagi, setelah dikuret, tidak ada perawatan khusus yang mesti dilakukan oleh pasien.
Baca Juga: Ibu Hamil Perlu Waspada, 3 Faktor Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Janin dalam Kandungan
Umumnya, pasien yang menjalani kuret diminta untuk beristirahat selama 1-3 hari dan lalu beraktivitas normal seperti biasanya.
“Tidak ada perawatan khusus. Tapi, ya dianjurkan untuk istirahat 1-3 hari, setelah itu bisa kembali aktivitas normal,” jelas dr. Tria dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.
“Dengan beraktivitas normal, ya diharapkan supaya darah sisa kuret bisa keluar. Lalu, biasanya diminta untuk kontrol lagi satu minggu setelah kuret untuk memastikan semua oke,” tutupnya.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR