Tiara mengatakan ibu cenderung punya keinginan untuk menjadi sempurna, artinya bukan serta merta menjadi sempurna tapi banyaknya tugas dan tuntutan itulah yang membuat ibu memiliki perasaan untuk "Saya harus bisa mengerjakan semuanya dan seorang ibu harus menjadi sosok yang kuat".
"Nah ini menimbulkan berbagai kendala di antaranya kecemasan, tidak ada batasan antara peran, kelelahan, stres, bahkan juga kesepian.
Karena kebanyakan ngurus rumah akhirnya tidak bisa berinteraksi dengan teman-teman di luar atau kalau karena pandemi kita jadi terbatas untuk bertemu dengan orang-orang di sekitar kita yang biasanya menjadi support system," ucap Tiara.
Akhirnya lama-lama dalam satu tahun kita bisa merasa kejenuhan, burn out, dan kalau kita mau self care merasa meninggalkan anak untuk melakukan sesuatu untuk diri sendiri akhirnya kita merasa bersalah, lanjut Tiara.
"Jadi banyak sekali ibu-ibu yang mau self care merasanya guilty. Di sisi lain ternyata banyak sekali kecemasan yang muncul akibat pandemi dan ternyata dari hasil survei secara global 90 persen ibu merasa lebih lelah dibandingkan sebelum pandemi dan juga merasa lebih low atau mood rendah, cemas lebih tinggi.
Akhirnya ibu menjadi irritated atau lebih mudah marah, merasa kesal kalau ada yang sedikit berantakan di rumah atau anak susah dibantu belajar akhirnya ibu menjadi mudah lelah dan marah.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR