Selain sang anak, Dian dan Indra ternyata juga melakukan terapi.
Kesabaran Dian dan Indra berbuah manis.
"Orangtua juga terapi untuk mendapatkan komunikasi yang sehat. No gadget segala macem sampai akhirnya improve, improve, improve akhirnya masuk SD dinyatakan nggak perlu diterapi," ungkap Dian.
Meski begitu, Dian tak lantas lepas bimbingan.
Ia tetap terus membimbing anaknya agar bisa jadi pribadi lebih baik.
"Dianggap jalan aja seperti anak normal. Cuma perlu dibimbing kalau dia lagi nggak PD gitu kita encourage. Komunikasi udah oke, nangkap pelajaran udah oke," pungkasnya.
Dian juga membeberkan ciri-ciri autisme yang ada pada diri anaknya dulu.
"Dulu tuh kalau dipanggil nggak nengok gitu loh itu cukup aneh. Cuma karena kita kekeuh dan intervensinya cepet itu efektif dan saya sangat bersyukur," tandasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR