Nakita.id - Meskipun angka stunting di Indonesia pada 2018 menurun jadi 23,6 persen, masalah kesehatan ini tetap menjadi perhatian utama.
Oleh karena itu, baik pemerintah, instansi kesehatan, swasta, dan masyarakat Indonesia harus berkolaborasi mencegah stunting.
Seperti yang dilakukan Pregnagen dan Klikdokter yang mendukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam menurunkan angka kasus stunting di Indonesia, pada Selasa (4/5/2021).
Baca Juga: Hal Sepele Ini yang Dilakukan Saat Hamil Ini Buat Anak Jadi Stunting, Yuk Cari Tahu Lebih Lanjut!
Sinteisa Sunarjo, Group Business Unit Head Woman Nutrition KALBE Nutritionals menyampaikan kepedulian PRENAGEN terhadap penanganan stunting di Indonesia.
"Nutrisi memang mengambil peran penting yang perlu menjadi perhatian lebih bagi calon orang tua baik sejak masa perencanaan, kehamilan, hingga menyusui.
Kami sebagai penyedia produk nutrisi untuk ibu hamil, sangat menaruh perhatian dan mendukung pemberian nutrisi terbaik pada 1.000 hari pertama kehidupan, terutama nutrisi makro dan mikro yang penting dikonsumsi,” ucap Sinteisa.
Penyebab angka stunting di Indonesia tinggi karena kelahiran bayi sudah dalam kondisi kekurangan nutrisi dan dibesarkan juga kurang zat gizi.
Di sisi lain faktor yang menyebabkan stunting di antaranya faktor eksternal seperti buruknya fasilitas sanitasi, minim akses air bersih, dan kebersihan lingkungan yang kurang.
Sementara faktor internal seperti kekurangan gizi kronis yang bisa menyebabkan abortus, anemia pada bayi baru lahir, bayi dengan berat badan lahir rendah, cacat bawaan, hingga kematian.
Kekurangan gizi kronis pada anak akan menimbulkan persoalan serius dalam pembangunan sumber daya manusia di masa depan.
Oleh karena itu, program "Smart Sharing" yang dimulai Apri 2021 bertujuan memberikan edukasi pada masyarakat bagaimana menyiapkan kesehatan keluarga untuk mencegah stunting.
Ada 3 jenis kegiatan dalam program tersebut yaitu edukasi secara online, offline, dan program intervensi gizi di 2 kabupaten/kota.
Maka, Klikdokter menghadirkan aplikasi KlikKB sebagai alat komunikasi bersama BKKBN yang menjangkau ribuan Bidan di Indonesia untuk melakukan edukasi seperti pentingnya pengetahuan seputar masa persiapan, masa hamil, dan masa menyusui, dan lain-lain.
Selain melalui aplikasi KlikKB, Moms bisa mengakses website dan media sosial Klikdokter serta poster di Klinik Kesehatan setempat.
Di samping itu, Moms juga bisa mengakses website PRENAGEN yaitu Prenagenworld atau Facebook dan IG Prenagenworld.
stuntBaca Juga: Satu Lagi Manfaat Luar Biasa dari ASI, Bisa Menurunkan Risiko Terjadinya Stunting pada Si Kecil
Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala BKKBN menegaskan komitmen BKKBN menurunkan angka kasus stunting di Indonesia.
"Stunting harus ditekan dari hulu ke hilir mulai dari program edukasi hingga intervensi gizi untuk mencegah anak gagal tumbuh.
Program edukasi penting agar anak tidak salah gizi dan yang juga harus diperhatikan adalah pengamatan terhadap kondisi gizi anak," ucapnya.
Source | : | Press Release |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Rachel Anastasia Agustina |
KOMENTAR