Nakita.id - Sebagai pasangan baru, istilah hidup mandiri bersama suami, bermakna setelah menikah benar-benar hidup terpisah dari orangtua masing-masing, untuk menempati rumah baru.
Namun tidak sedikit pula pasangan baru yang lebih memilih untuk hidup terpisah dari orangtua untuk meminimalisasi timbulnya masalah antara orangtua atau mertua.
BACA JUGA: Mengapa Anak Perempuan Tampak Lebih Emosional? Ini Penjelasannya, Moms
Tapi nyatanya, ada juga yang meski tinggal terpisah, masih membutuhkan sokongan dana dari orangtua atau mertua untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Parahnya lagi, pasangan tersebut bekerja, artinya ada penghasilan. Entah si suami, istri, atau malah keduanya.
Lantas, mengapa sudah menikah namun masih disubsidi? Terdapat banyak sebab mengapa sudah menikah tapi masih membutuhkan subsidi dari pihak lain, yaitu orangtua.
Subsidi ini masih sering diminta/diberikan sejatinya adalah faktor kebiasaan.
Kondisi orangtua yang lebih dan bisa memberikan, membuat anak terbiasa meminta, apalagi keturutan semua kemauannya.
Sebab mengandalkan gaji sendiri atau gaji suami dirasa tak cukup, apalagi kalau mau ganti mobil, ganti gadget, dan menyekolahkan anak.
BACA JUGA: Sederhana! Ternyata Ini Langkah Praktis Memiliki Kulit Cantik
Akhirnya, paling mudah adalah meminta tambahan kepada orangtua, dan yang pasti kebutuhan tercukupi.
Segala keinginan yang sifatnya materi bisa dibeli dan dimiliki. Tanpa perlu bekerja berat dan memikirkan kalau kurang.
Tidak perlu khawatir sampai tidak punya uang dan harus berhemat. Toh, kalau habis tinggal minta lagi.
Jika kebiasaan menjadikan bantuan dari orangtua dijadikan andalan, maka dampaknya cepat atau lambat akan tampak di depan mata.
Yang paling jelas adalah pasangan sulit mandiri, selalu tergantung pada orang lain.
Padahal berani membina keluarga, pastinya berani menjadi sebuah keluarga mandiri.
BACA JUGA: Mulai Dari Sushi Hingga Uang, Ini Lah Kue Zaman Now yang Laris Manis!
Dengan adanya subsidi, indepedensi dan privasi sebuah keluarga jadi hilang, sebab terdapat pihak lain yaitu orangtua yang merasa berhak mengawasi, mengatur, tururt campur pada setiap kegiatan rumah tangga.
Wah, enggak enak banget, ya, Moms. Maka benar anjuran para konselor perkawinan, saat hendak menikah, pastikan bahwa kita akan mampu mandiri.
Dengan mandiri kita akan mampu membentuk keluarga bahagia, termasuk tanpa khawatir masalah keuangan. (*)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Radita Milati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR