Menurut Nemours Foundation, diperkirakan dua hingga tiga dari setiap 10 anak memiliki kebiasan menggemeretakkan atau mengatupkan giginya.
Kebiasaan ini paling sering terjadi saat anak tidur, tetapi Moms mungkin akan melihat mereka melakukannya saat melakukan aktivitas di siang hari.
Banyak para ahli atau dokter gigi yang tidak selalu tahu alasan seorang balita menggertakkan giginya.
Namun ada eberapa alasannya yang dapat mendorong munculnya kebiasaan tersebut seperti hal-hal berikut.
- Gigi balita tidak sejajar dengan benar.
- Balita menggunakannya sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit, seperti telinga yang sakit atau ketidaknyamanan karena tumbuh gigi.
- Akibat kondisi medis tertentu, seperti alergi, infeksi saluran pernafasan, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Pada anak yang lebih besar, menggemeretakkan gigi bisa menjadi tanda stres atau kecemasan.
Contohnya adalah stres yang berhubungan dengan perubahan rutinitas atau perasaan sakit.
Terkadang Moms atau dokter mungkin tidak dapat menentukan penyebab pastinya.
Baca Juga: Tumbuh Gigi Selalu Disertai Demam
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR