Nakita.id - Pada saat tidur beberapa anak mempunyai kebiasaan menggemeretakkan gigi.
Hal ini bisa disertai dengan suara gemeletuk atau suara saat gigi bergesekan.
Menggertakkan gigi atau bruxism adalah sesuatu yang dapat terjadi sepanjang umur karena berbagai alasan.
Melasir dari Healthline, menurut sistem kesehatan dari Michigan University, anak-anak mungkin mulai menggemeretakkan gigi mereka pada usia 6 bulan atau lebih ketika gigi mereka mulai tumbuh.
Berbeda dengan orang dewasa yang mungkin menggemeretakkan giginya karena stres atau gugup.
Ketika datang ke balita, penyebabnya biasanya lebih terkait dengan pengujian "chompers" atau gigi baru mereka.
Selain itu, Moms juga harus mencari perawatan tambahan untuk melindungi gigi sang anak agar tidak menjadi kebiasaan.
Baca Juga: Benarkah Sering Ngedot Bisa Bikin Gigi Bayi Tonggos? Ini Kata Pakar
Menurut Nemours Foundation, diperkirakan dua hingga tiga dari setiap 10 anak memiliki kebiasan menggemeretakkan atau mengatupkan giginya.
Kebiasaan ini paling sering terjadi saat anak tidur, tetapi Moms mungkin akan melihat mereka melakukannya saat melakukan aktivitas di siang hari.
Banyak para ahli atau dokter gigi yang tidak selalu tahu alasan seorang balita menggertakkan giginya.
Namun ada eberapa alasannya yang dapat mendorong munculnya kebiasaan tersebut seperti hal-hal berikut.
- Gigi balita tidak sejajar dengan benar.
- Balita menggunakannya sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit, seperti telinga yang sakit atau ketidaknyamanan karena tumbuh gigi.
- Akibat kondisi medis tertentu, seperti alergi, infeksi saluran pernafasan, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Pada anak yang lebih besar, menggemeretakkan gigi bisa menjadi tanda stres atau kecemasan.
Contohnya adalah stres yang berhubungan dengan perubahan rutinitas atau perasaan sakit.
Terkadang Moms atau dokter mungkin tidak dapat menentukan penyebab pastinya.
Baca Juga: Tumbuh Gigi Selalu Disertai Demam
Jika Moms membiarkan si kecil melakukan kebiasaan tersebut, si kecil akan mempunyai masalah dalam jangka panjang.
Masalah tersebut seperti kerusakan permanen karena si kecil belum memiliki gigi dewasa, mengganggu kualitas tidur, dianggap memiliki perilaku negatif, dan menarik diri dari lingkungan sosial.
Maka dari itu Moms bisa mengatasinya dengan cara menggunakan night guard.
Pada anak yang lebih besar kebiasaan menggemeretakkan gigi yang menyebabkan rasa sakit yang signifikan pada anak biasanya bisa ditangangi dengan menggunakan night guard.
Night guard adalah potongan plastik tipis dan fleksibel yang ditempatkan di atas gusi bagian atas untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Namun, gigi balita terus berubah, yang memengaruhi kemampuan penjaga untuk menyesuaikan diri dengan baik.
Selain itu, balita mungkin tidak mengerti bagaimana dan mengapa memakai pelindung malam di usia muda mereka.
Salah satu "perawatan" yang tidak boleh Moms gunakan adalah membangunkan anak ketika mendengar suara gemeretak gigi.
Ini berpotensi memperburuk gejala dan dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mendapatkan istirahat malam yang baik.
Jika menduga stres atau kecemasan bisa menjadi penyebab potensial, Moms dapat mencoba membangun lebih banyak rutinitas dengan si kecil.
Rutinitas yang bisa dilakukan seperti waktu meringkuk khusus atau waktu membaca sebelum tidur untuk membantu mereka merasa tenang dan nyaman sebelum tertidur.
Nah itu dia Moms cara mengatasi ketika sang anak menggemeretakkan gigi saat tidur atau saat saat beraktifitas.
Baca Juga: Perawatan Gigi dan Mulut Bayi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Lolita Sianipar |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR