Nakita.id - Ibu hamil memang sering was-was dengan adanya mitos vs fakta kehamilan.
Padahal apa yang sering diucapkan oleh orang-orang soal informasi kehamilan bisa saja belum ada penelitian ilmiahnya.
Mitos sendiri merupakan sebuah pantangan yang biasa diceritakan dari mulut ke mulut.
Di Indonesia sendiri banyak sekali mitos vs fakta kehamilan yang beredar.
Salah satunya adalah pantangan makan buah pir untuk ibu hamil.
Banyak yang bilang makan buah pir saat hamil akan membuat otak janin susah berkembang.
Hal ini karena buah pir mengandung kandungan asam folat yang tinggi.
Benarkah demikian? Mari kita cek faktanya.
Semua ibu hamil di dunia membutuhkan asam folat untuk perkembangan janin.
Hal ini karena asam folat bisa membuat otak pada janin berkembang.
Namun, jika Moms terlalu banyak makan makanan yang mengandung asam folat juga akan berbahaya bagi si janin.
Selain berbahaya bagi janin, terlalu banyak makan makanan yang mengandung asam folat juga menyebabkan ruam, kram, mual, kejang, gangguan tidur, dan berbagai masalah lainnya.
Oleh karena itu, sebaiknya Moms mengonsumsi buah pir dalam porsi yang wajar ya.
Jadi untuk pernyataan soal makan buah pir akan berbahaya bagi janin itu salah ya Moms. Ini hanya mitos belaka.
Moms boleh kok makan buah pir, asal sesuai dengan porsinya saja. Jangan berlebihan!
Selain mengandung asam folat yang bagus untuk perkembangan janin, ini dia sederet manfaat buah pir untuk ibu hamil lainnya.
Mengutip dari Kompas.com, buah pir mengandung tinggi serat dan kalium.
Hal ini sangat bagus untuk jantung ibu hamil maupun bayi yang ada dalam kandungan, merangsang regenerasi sel, dan mencegah sembelit pada ibu hamil.
Buah pir juga termasuk salah satu buah yang tinggi nutrisi.
Karena dalam 1 buah pir ukuran sedang, Moms bisa mendapatkan:
Nah, itu dia Moms mitos vs fakta kehamilan tentang buah pir dan manfaatnya untuk ibu hamil.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com,medical news today |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR