Menurutnya, salah satu kunci kesembuhan adalah menjaga agar tubuh mendapat asupan cairan yang baik dan cukup setiap saat.
Dengan minum air kelapa, ia merasa tubuhnya tetap mendapat cairan, kesegaran dan energi tambahan dari kadar gulanya, serta manfaat dari kandungan mineral dan vitaminnya untuk mendorong kesembuhannya.
"Namun, saya tetap meminum obat-obatan dan vitamin yang diresepkan dokter kepada saya,” ungkap Cecep.
dr. Juwalita Surapsari dokter spesialis gizi klinis RS Pondok Indah, juga mengatakan bahwa, belum ada bukti ilmiah bahwa air kelapa mampu berfungsi sebagai obat, walaupun mungkin saja bisa meningkatkan imunitas dari kandungannya.
“Jadi, jika dia merasa lebih baik, sebenarnya itu sesuatu yang bersifat subjektif dan kita harus melihatnya secara komprehensif, yang pertama kemungkinan memang orang ini sudah menjalankan pengobatan yang dianjurkan," ucapnya.
Tidak selalu pengobatan itu bersifat spesifik terhadap Covid-19.
Pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19 tersebut mungkin diberikan juga obat-obatan yang sifatnya suportif oleh dokter, bukan hanya sekadar meminum air kelapa saja.
Selain itu, mereka sudah menjalani diet seimbang yang sifatnya memang mendukung penyembuhan.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Air Kelapa Bantu Tangkal Covid-19?")
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR