Nakita.id.- Banyak Moms khawatir ketika Si Kecil mengalami batuk. Padahal batuk merupakan mekanisme pertahanan sistem pernapasan yang sangat penting.
Batuk berguna membersihkan jalan napas (dari tenggorokan hingga paru-paru) dari benda asing, seperti lendir, debu, maupun partikel-partikel kecil lainnya, termasuk virus dan bakteri.
Tanpa adanya batuk, berbagai material asing dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan dapat menimbulkan gangguan serius.
BACA JUGA: Catat Moms, 90% Batuk Tak Perlu Obat. Begini Solusinya Bila Si Kecil Batuk
Berita baiknya, Moms, menurut dr. Natia Anjarsari Widyati, Sp.A., spesialis kesehatan anak dari Brawijaya Women and Children Hospital (BWCH), Jakarta, sebagian besar batuk tidak membutuhkan obat.
Contohnya seperti batuk karena asma, bronkiolitis, croup, atau sekadar influenza.
Namun begitu, ada baiknya Moms mengerti perbedaan setiap batuk agar tahu cara menanganinya;
# Batuk karena asma umumnya dipicu oleh alergen, seperti udara dingin, bulu binatang, debu, atau asap.
Obat-obatan saat ini belum ada yang bisa sepenuhnya menyembuhkan asma, hanya bisa meredakan gejalanya.
Oleh karena itu, cara paling bijak adalah sebisa mungkin menjauhkan si kecil dari paparan alergen.
# Batuk karena bronkiolitis biasanya mirip dengan gejala flu biasa, yaitu dibarengi dengan pilek, bersin, dan demam.
Namun, biasanya kondisi ini berlanjut hingga lebih dari seminggu.
Penyebabnya adalah infeksi virus pada bronchioles (saluran udara kecil pada paru-paru).
Dalam keadaan radang, saluran-saluran ini akan dipenuhi lendir sehingga mengganggu jalur pernapasan si kecil.
Cara mengatasinya adalah dengan memberi anak banyak minum untuk meluruhkan lendir.
# Batuk sesak (croup), biasanya diiringi suara melengking. Meskipun jarang dibarengi dengan demam, batuk jenis ini sering kali mengganggu tidur Si Kecil di malam hari.
Penyebabnya, pembengkakan pada pita suara di pangkal tenggorokan dan batang tenggorokan akibat virus pernapasan.
Untuk membuat Si Kecil lebih nyaman, Moms bisa membuka jendela atau menyalakan pelembap udara (humidifier) agar Si Kecil bisa bernapas dengan udara yang lebih segar.
Anak-anak dengan croup ringan biasanya tidak memerlukan perawatan dan gejala seringkali hilang setelah 5 sampai 7 hari.
Lebih dari itu, sebaiknya konsultasikan pada dokter.
BACA JUGA: Minum Air Kelapa Selama 7 Hari di Perut Kosong, Lihat Apa yang Terjadi
# Batuk yang disebabkan influenza, umumnya disertai dengan pilek. Untuk membuat Si Kecil nyaman, Moms bisa menggunakan obat tetes hidung untuk meringankan pileknya.
Si Kecil juga perlu banyak beristirahat, sambil diberi banyak minum air putih hangat, karena batuk influenza biasanya disertai rasa tidak nyaman di tenggorokan.
Jika batuk pilek masih berlangsung hingga memasuki hari ke-8 (lebih dari 1 minggu), periksakan ke dokter untuk memastikan bahwa ia tak mengidap penyakit yang lebih serius.
Jenis batuk di atas umumnya tidak membutuhkan obat dan perlu ke dokter. Namun, Moms perlu waspadai batuk yang perlu penanganan lebih lanjut seperti;
1. Pertusis
Batuk karena pertusis atau batuk rejan, disebabkan oleh Bordetella pertussis. Batuk pada pertusis sering kali bersambung atau terus-menerus.
Akibatnya anak tidak mempunyai kesempatan untuk mengambil napas, sehingga dapat terjadi kekurangan oksigen (hipoksemia) yang sangat membahayakan jiwa.
2. Pneumonia
Gejala klinis adalah demam, sesak napas, napas cuping hidung, dan nyeri dada pada anak besar.
Sebagian besar pneumonia pada anak disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga perlu mendapat terapi antibiotik.
3. Tuberkulosis (TB)
Si Kecil patut dicurigai menderita TB jika terdapat riwayat kontak erat dengan pasien TB, sakit dan demam lama berulang tanpa sebab yang jelas.
Berat badannya juga turun tanpa sebab yang jelas atau berat badan tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi yang adekuat.
Gejala lain, batuk lama (lebih dari 3 minggu) tanpa sebab yang jelas, diare lama atau berulang tanpa sebab yang jelas, reaksi cepat pasca-imunisasi BCG (kemerahan timbul 3-7 hari setelah suntikan), pembesaran kelenjar getah bening (di leher, ketiak, lipat paha).
BACA JUGA: Kebersihan Gigi Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Keguguran Pada Janin
Tanpa perlu menunggu lama, bila gejala-gejala tampak pada jenis-jenis batuk di atas, Moms harus segera membawa Si Kecil ke dokter agar dapat penanganan lebih lanjut. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR