Nakita.id - Di Hari Raya Idul Adha, sebagian besar masyarakat akan mengolah daging kurban untuk dikonsumsi bersama keluarga tercinta.
Daging kurban ada bermacam-macam jenisnya, bisa daging sapi, daging kambing, domba, kerbau, dan sebagainya.
Biasanya, daging kurban diolah sesuai selera, bisa dimasak jadi sate, tongseng, gulai, steak, dan masih banyak lagi.
Nutrisi utama yang terdapat dalam daging sapi adalah protein.
Daging mengandung protein yang baik untuk tubuh.
Protein hewani biasanya berkualitas tinggi dan mengandung 9 asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta pemeliharaan tubuh.
Bahkan, dapat dikatakan, daging adalah salah satu sumber protein makanan yang paling lengkap.
Profil asam amino-nya hampir identik dengan otot tubuh.
Tapi, tahukah Moms bahwa daging termasuk ke dalam makanan yang berkalori tinggi.
Mengonsumsi daging kemudian mengonsumsi minuman bersoda tidak dianjurkan.
Melansir dari Hindustan Times, mengonsumsi makanan dan minuman bersoda bisa meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Ini bisa mengintai baik pria maupun wanita.
Kanker kolorektal adalah bentuk umum dari kanker, yang dapat disebabkan karena peradangan di dalam tubuh.
Sebuah studi menganalisis 1.21.050 profesional perawatan kesehatan pria dan wanita, yang diikuti selama 26 tahun.
Para peneliti menyelesaikan kuesioner makanan tentang apa yang mereka makan, berdasarkan analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko tampaknya lebih tinggi di antara pria yang kelebihan berat badan atau obesitas dan wanita kurus.
Melansir Forbes, mengonsumsi makanan berprotein tinggi dan minuman bersoda bisa membuat tubuh lebih banyak menyimpan lemak.
Para peneliti menemukan bahwa minuman bersoda bisa menurunkan oksidasi lemak, padahal ini merupakan proses yang memulai pemecahan molekul lemak.
Semakin banyak protein dalam makanan, semakin banyak penurunan oksidasi lemak.
Hal ini diungkapkan oleh Dr. Shanon Casperson selaku salah satu peneliti.
"Kami menemukan bahwa sekitar sepertiga dari kalori tambahan yang disediakan oleh minuman bersoda tidak dikeluarkan, metabolisme lemak berkurang, dan dibutuhkan lebih sedikit energi untuk memetabolisme makanan," ucap Dr. Shanon Casperson.
"Penurunan efisiensi metabolisme ini dapat 'mempercepat' tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak," imbuhnya.
Peneliti juga menemukan bahwa mengonsumsi minuman bersoda dan makan daging bisa meningkatkan nafsu makan makanan yang gurih dan asin setidaknya empat jam setelah makan.
Jadi selain membakar lebih sedikit lemak, tubuh juga mencari sesuatu yang asin, yang mungkin ditemukan dalam camilan yang kurang sehat.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Forbes,Hindustan Times |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR