Nakita.id - Orang Indonesia akrab mengonsumsi sambal petai bersama ikan asin, sayur asam, hingga dimakan secara mentah.
Selain enak dimakan, petai ternyata memiliki sederet manfaat untuk kesehatan Moms dan Dads.
Tetapi, terlalu banyak makan petai tidak disarankan untuk Moms dan Dads, karena mengakibatkan masalah kesehatan.
Sebelum mengetahui masalah kesehatan karena terlalu banyak makan petai, Moms dan Dads perlu tahu manfaat petai.
Menyehatkan tulang
Dalam 100 gram petai punya 115 mg fosfor yang merupakan sekitar 14 persen dari asupan harian yang direkomendasikan.
Fosfor adalah mineral penting yang melindungi tulang dari osteoporosis dan mendukung fungsi sel normal dalam tubuh.
Mineral ini juga penting untuk kesehatan gigi dan merupakan bahan penyusun informasi genetik, DNA, dan informasi transkripsi RNA.
Menyehatkan otak
Petai mengandung kalium yang berfungsi melancarkan sistem saraf dan otak sehingga menyehatkan otak.
Kalium juga menetralkan asam metabolik, mineral ini menghemat kalsium dan mengurangi kehilangan kalsium melalui urin.
Gejala kekurangan kalium dapat meliputi dehidrasi, sakit kepala parah, pembengkakan kelenjar dan jaringan, dan jantung berdebar.
Meningkatkan suasana hati
Selain kalium, petai mengandung magnesium, mineral penting yang ditemukan di hampir semua sel dan digunakan untuk lebih dari 500 reaksi kimia dalam tubuh manusia.
Rutin mengonsumsi makanan kaya magnesium dapat meningkatkan suasana hati, kinerja fisik, dan mental.
Penelitian juga telah membuktikan bahwa individu dengan kadar magnesium rendah lebih mudah lelah.
Karena sudah tahu manfaatnya, lantas apa saja masalah kesehatan karena terlalu banyak makan petai?
Petai mengandung lektin, glikoprotein yang ada dalam banyak makanan nabati yang biasa dikonsumsi.
Masalahnya adalah lektin yang ditemukan dalam petai mentah dan setengah matang bersifat racun.
Selain meracuni, terlalu banyak makan petai membuat Moms dan Dads alergi karena kandungan lektin tadi.
Tapi, efek samping yang paling sering terjadi karena terlalu banyak makan petai adalah gangguan gastrointestinal.
Sebenarnya, Moms dan Dads dapat menghilangkan lektin yaitu memasak petai sampai matang maka 95 persen kandungan lektin hancur.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | healthguidenet.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR