Nakita.id - Belimbing wuluh jadi salah satu buah yag banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia.
Biasanya, belimbing wuluh dimanfaatkan sebagai bumbu masakan.
Rasa asam segar pada belimbing wuluh bisa membuat masakan semakin menggugah selera.
Melansir Kompas.com, selain bisa menambah cita rasa masakan, belimbing wuluh juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Belimbing wuluh diyakini memiliki khasiat untuk menurunkan kadar kolesterol.
Bukan cuma menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah tinggi juga bisa diatasi dengan berbekal belimbing wuluh.
Namun, ternyata tidak semua orang baik mengonsumsi belimbing wuluh Moms.
Untuk kondisi tertentu, justru tidak disarankan mengonsumsi belimbing wuluh.
Melansir kidney.org, belimbing wuluh bisa memiliki dampak buruk bila dikonsumsi orang yang memiliki masalah ginjal.
Bahkan, belimbing wuluh bisa bersifat racun bagi orang yang memiliki penyakit ginjal.
Pada belimbing wuluh terdapat zat beracun bernama neurotoxin.
Zat neurotoxin bisa memengaruhi otak dan menyebabkan gangguan saraf.
Sebenarnya, zat neurotoxin ini aman-aman saja dikonsumsi oleh orang yang memiliki ginjal yang sehat.
Sebab, ginjal yang sehat bisa memproses dan mengeluarkan zat neurotoxin dari tubuh.
Namun, berbeda hal nya dengan orang yang memiliki masalah ginjal.
Orang yang memiliki masalah ginjal akan kesulitan memproses dan mengeluarkan zat neurotoxin dari tubuhnya.
Sehingga, tubuh akan berisiko tinggi mengalami keracunan.
Bahkan, bila tak segera ditangani belimbing wuluh bisa menyebabkan penyakit serius.
Racun dari belimbing wuluh bisa menyerang saraf manusia.
Beberapa gejala keracunan belimbing wuluh diantaranya:
Itulah dia Moms beberapa risiko makan belimbing wuluh.
Disarankan bagi orang yang mengalami masalah ginjal tidak mengonsumsi belimbing wuluh ya, Moms.
Bila Moms memiliki masalah kesehatan lain dan sedang dalam masa pengobatan, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter apakah boleh makan belimbing wuluh atau tidak.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | kidney.org |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR