Nakita.id - Vaksinasi menjadi kebutuhan di tengah maraknya pandemi COVID-19 yang belum juga usai, apalagi belakangan ini muncul varian Delta yang sangat mematikan.
Para pakar kesehatan terus menekankan bahwa efek samping yang dialami setelah vaksin adalah wajar.
Hal ini artinya, tubuh telah membangun kekebalan terhadap virus corona.
Umumnya efek samping yang sering terjadi adalah demam, kelelahan, mual, sakit badan, gatal, atau nyeri tempat suntikan.
Sebagian besar gejalanya ringan dan bertahan paling lama satu sampai dua hari, serta bisa segera mengatasinya dengan obat pereda nyeri.
Namun, ada juga orang-orang yang tidak merasakan efek samping apapun setelah divaksin, lho!
Kemudian kita pun mulai bertanya-tanya, apakah orang yang tidak mengalami efek samping setelah disuntik, artinya tubuh punya perlindungan yang rendah terhadap virus corona?
Akhirnya Moms jadi was-was apakah vaksinnya tidak bekerja secara efektif? Wah, memangnya iya ya?
Baca Juga: Usianya Nyaris 100 Tahun, Nenek Ini Ungkap Fakta Usai Ikut Vaksinasi Covid-19
Sebetulnya wajar saja jika Moms beranggapan demikian, hal ini karena efek samping setelah vaksinasi COVID-19 menunjukan respons imun tubuh kita.
Setelah pemberian vaksin, sistem kekebalan tubuh mulai mengenali patogen atau mikroorganisme yang menyebabkan penyakit, kemudian tubuh mulai memproduksi antibodi untuk melawan virus.
Lantas, apa yang terjadi pada tubuh orang yang tidak mengalami efek samping sama sekali?
Baca Juga: Optimis Melawan Pandemi, Indonesia Duduki Peringkat ke-4 Dunia dalam Jumlah Vaksinasi Covid-19
Pembentukan kekebalan tubuh setiap orang mungkin berbeda-beda, ada yang tingkat kekebalan tubuhnya tinggi dan ada juga yang lebih lemah, sehingga banyak yang mengalami efek samping atau justru tidak merasakan apa-apa.
Melansir dari Times of India, uji coba vaksin COVID Pfizer-BioNTech menemukan bahwa 50 persen peserta tidak mengalami efek samping yang signifikan selama uji coba.
Namun, sebanyak 90 persen peserta mengembangkan kekebalan yang baik terhadap virus corona.
Hal ini menunjukkan bahwa, efek samping vaksin tidak ada kaitannya dengan seberapa baik seseorang akan terlindungi setelah divaksinasi.
Lalu bagaimana caranya jika Moms ingin tahu apakah tubuh telah memperoleh tingkat perlindungan tertentu terhadap COVID-19?
Moms bisa melakukan tes antibodi untuk mengetahui kadar antibodi yang ada di dalam tubuh, termasuk yang didapatkan setelah vaksinasi COVID-19.
Namun, kita harus tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan tes agar mendapat hasil yang akurat.
Penting untuk dicatat, tes ini tidak harus segera dilakukan setelah vaksinasi! Sebab, antibodi di dalam tubuh akan terbentuk setidaknya satu bulan setelah pemberian vaksin.
Nah apabila Moms melakukan tes antibodi sebelum waktu tersebut, hasil pemeriksaan tidak akan menunjukkan kadar antibodi yang akurat.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tes antibodi boleh dilakukan minimal 14 hari setelah mendapatkan dosis kedua vaksin COVID-19.
Perlu diketahui, tes ini hanya bertujuan untuk mengetahui kadar antibodi yang ada di dalam tubuh, bukan menilai apakah vaksin yang diberikan bekerja dengan baik atau tidak.
Tak apa-apa jika Moms tidak merasakan efek samping, yang jelas, terjadinya efek samping atau tanpa efek samping, vaksin COVID-19 terbukti efektif melawan virus SARs-COV-2.
Nah, dengan begitu Moms tak perlu khawatir lagi, vaksin akan tetap bekerja walaupun tubuh tidak merasakan efek samping apapun.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | times of india |
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR