Nakita.id - Vaksin covid-19 untuk ibu hamil memang sudah mulai diberikan.
Perlu Moms ketahui bahwa ibu hamil itu sendiri saja sudah masuk ke kelompok rentan kalau terpapar virus corona.
Apalagi kalau ibu hamil tersebut memiliki komorbid, pastinya menjadi kekhawatiran berlebih di tengah pandemi covid-19 ini.
Seorang dokter kandungan dr. William T Wahono, Sp.OG dalam kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id menjelaskan bahwa memang banyak ibu hamil yang khawatir pada vaksin covid-19.
dr. William menjelaskan bahwa ibu hamil khawatir bahwa vaksin covid-19 ini bisa berdampak pada janin.
Bagi Moms yang memiliki kekhawatiran yang sama kini boleh tenang karena dr. William menjelaskan bahwa pembentukan organ janin sudah selesai dan sempurna di trimester pertama.
"Jadi setelah trimester 1 yang terjadi hanyalah pembesaran dari organ tapi secara kode genetiknya sebenarnya sudah komplit terbentuk cuma yang tadinya ukurannya kecil makin lama makin besar jadi sebenarnya sangatsangat aman," jelas dr. William.
dr. William juga menyebutkan kondisi ibu hamil seperti apa saja yang boleh vaksin covid-19.
1. Usia kehamilan > 13 minggu
dr. William menyebutkan bahwa rekomendasi dari Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia bahwa ibu hamil yang boleh vaksin covid-19 yaitu dengan usia kandungan di atas 13 minggu dan di bawah 33 minggu.
"Jadi rekomendasi dari POGI adalah di atas 13 minggu dan di bawah 33 minggu. Jadi di rentang waktu itu. Katakanlah dari 14 minggu sudah boleh melakukan vaksinasi," jelasnya.
2. Memiliki komorbid yang terkontrol
Ibu hamil dengan komorbid sebenarnya boleh mengikuti vaksinasi covid-19.
Hanya saja dr. William menyebutkan bahwa kondisi tersebut harus terkontrol.
"Jadi pada dasarnya kalau ibu hamil hampir semua kita rekomendasikan. Namun jika ibu hamilnya memiliki penyulit-penyulit tertentu,"
"Misalnya ada asma, diabetes, penyakit paru, ataupun penyakit lain, hiperteroid, penyakit jantung, itu harut terkontrol dulu kondisinya," jelas dr. William.
Dengan begitu dr. William menyarankan ibu hamil dengan komorbid tersebut untuk melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan dan dokter penyakit dalam terlebih dahulu.
3. Tekanan darah terkontrol
Kalau berbicara kehamilan kerap berkaitan dengan tekanan darah yang meningkat.
Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua ibu hamil mengalaminya.
"Cuma memang di trimester ketiga ada kecenderungan peningkatan tekanan darah. Kalau melewati batas 140/90 itu dibilang namanya hipertensi dalam kehamilan tapi kalau enggak sebenernya gak hipertensi dan aman-aman aja," jelasnya.
"Jadi kalau ada hipertensi dalam kehamilan, kalau kita bisa obati kondisinya stabil itu boleh, gak apa-apa itu boleh divaksin karena begitu diobati tekanan darahnya bisa terkontrol," jelas dr. William.
4. Kehamilan tidak memiliki masalah
dr. William menganjurkan untuk ibu hamil memeriksakan kondisi kehamilannya terlebih dahulu sebelum vaksinasi covid-19.
"Baiknya konsultasi saja dulu setidaknya diperiksa kandungannya, kondisi janinnya sebetulnya itu lebih ke mencegah," ujar dr. William.
"Jangan sampai malah gak berhubungan sama vaksinnya (masalah kehamilan yang muncul setelahnya) tapi karena gak diperiksa dulu malah dibilangnya karena vaksinnya," papar dr. William.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR