Nakita.id - Masalah tumbuh kembang perlu menjadi perhatian khusus bagi orangtua.
Jangan sampai masalah tumbuh kembang sebenarnya sudah terjadi, tetapi orangtua tidak menyadarinya.
Dengan begitu penting untuk Moms mengetahui tanda dari masalah tumbuh kembang anak.
Salah satu masalah tumbuh kembang pada anak yaitu cerebral palsy.
Seorang dokter anak dr. Lucia Nauli Simbolon, MSc, Sp.A dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan bahwa cerebral palsy ini merupakan adanya kelainan di otak yang bersifat permanen.
Tetapi perlu diingat bahwa cerebral palsy ini bukanlah penyakit bawaan, tetapi penyakit yang dimulai sejak Si Kecil lahir.
Pertama-tama kenali terlebih dahulu bahwa cerebral palsy ini ada 3 jenis yaitu spastik, diskinetik, dan atastik.
75% dari anak yang alami cerebral palsy termasuk dalam jenis spastik.
Cerebral palsy spastik ini merupakan kondisi otot yang menyempit dan pergerakan kaku pada kaki, lengan, atau punggung.
"Jadi dia seperti sulit mengendalikan ototnya terus ototnya sering kaku dan kejang," jelas dr. Lucia.
Kemudian cerebral palsy diskinetik yaitu kondisi ketika anak melakukan gerakan berulang atau memutar, tetapi kondisi ini cukup jarang dialami.
Dan cerebral palsy atastik merupakan kondisi anak yang memiliki gangguan keseimbangan dan koordinasi, kondisi ini pun jarang dialami.
Hal yang harus diwaspadai sebagai tanda cerebral palsy ini yaitu saat bayi lahir.
"Apabila bayi lahirnya itu tidak menangis, kemudian ada kejang kedepannya. Bisa kejadian cerebral palsy," jelas dr. Lucia.
"Terus yang ditekankan kalau misalnya infeksi pada ibu hamil, infeksi pada bayi, pendarahan kepala, atau saat lahir tidak menangis," lanjutnya.
Saat kejang tersebut, waspadai ketika Si Kecil mengalami hilang kesadaran.
"Dari kejang kemudian hilang kesadaran sampai dengan lama yang akibatnya anak tersebut terjadi gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang permanen," jelas dr. Lucia.
dr. Lucia menyebutkan hal ini bisa menyebabkan kerusakan di otak yang sifatnya permanen.
Dengan begitu perkembangan otak Si Kecil menjadi tidak maksimal.
Kemudian perlu dilihat juga apakah terjadi peradangan otak yang hebat atau tidak.
Lalu perlu diketahui bahwa cerebral palsy ini memiliki derajat keparahannya.
Derajat keparahan dari cerebral palsy ini bermacam-macam.
Ada ringan, sedang, dan berat dari cerebral palsy ini.
"Kapan ringan, kapan berat, kapan sedang gejalanya ini kita tergantung daerah otak yang mana yang terkena cerebral palsy," jelasnya.
Dan untuk mengetahui daerah otak mana yang terkena, dr. Lucia menjelaskan bahwa tidak bisa diketahui tanpa pemeriksaan.
"Jadi intinya adalah kalau misalnya kita periksa kan anak tersebut ada gangguan perkembangan harusnya segera diperiksakan ke dokter," jelas dr. Lucia.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR