Mungkin ketika merasa gagal saat menyapih anak membuat Moms memikirkan hal-hal buruk yang tak semestinya dipikirkan.
Moms bisa mengubah pemikiran buruk tersebut dengan melakukan hal-hal positif, semisalnya menambah kedekatan dengan anak.
"Pemikiran-pemikiran negatif itu jangan dipercayai, kita harus tangkal pemikiran negatif karena itu hanya pemikiran kita saja. Sebagai gantinya kita bisa bermain lebih sering dengan anak. Misalnya lakukan skin to skin, memeluk anak, menggendong anak, itu perbanyak ketika memnag sudah menyapih untuk mengatur kenyamanan psikologis," ujar Yuan.
Perubahan emosi yang berubah-ubah ketika sedang menyapih memang wajar saja bila terjadi.
Tetapi jangan sampai perubahan buruk tersebut dibiarkan berlarut-larut.
Moms bisa ceritakan seluruh kepenatan dan unek-unek yang telah dilalui selama menyapih anak dengan menceritakan permasalahan kepada orang yang bisa dipercaya.
Curhatkan segala keluh kesah kepada suami, teman, ataupun keluarga.
Tetapi, Yuan juga menghimbau jika permasalahan terasa cukup sulit maka tak ada salahnnya untuk menceritakan kepada tenaga profesional seperti psikolog yang bisa mendengarkan dan memberikan saran jika diperlukan.
"Untuk perubahan emosi silakan bicarakan dengan suami, cari bantuan dari teman jadi curhat sama temen yang juga menyapih, sama orangtua konsultasikan mengenai perasaan-perasaan negatif yang muncul dan ketidaknyamanan yang dirasakan. Kalau support systemnya baik maka mereka akan menyediakan dukungan. Kalau terlalu menekan dan dirasa tak sanggup bisa mencari bantuan profesional seperti psikolog," pungkas Yuan.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR