Menurut Healthline, akan ada kemungkinan seseorang tidak memiliki kemampuan penciuman yang sama seperti dahulu.
Hal ini disebabkan karena sel saraf baru terbentuk untuk menggantikan sel syaraf penciuman yang lama.
Ini disebut juga dengan parosmia.
Ada tiga hal yang akan terjadi apabila seseorang mengalami parosmia, diantaranya:
1. Indra penciuman tak sekuat dahulu
2. Tak bisa mendeteksi bau tertentu
3. Sensitif mencium bau-bauan tertentu yang tak biasa
Kemungkinan, orang yang mengalami parosmia akan diikuti dengan gejala hidung tersumbat dan suara menjadi sengau.
Baca Juga: 10 Bahan Alami Untuk Kembalikan Penciuman dan Perasa yang Hilang Akibat Covid-19
Tak jarang juga hidung menjadi sering keluar ingus.
Selain parosmia, ada beberapa kondisi lain yang bisa saja terjadi pada eks pasien Covid-19.
Beberapa orang akan lebih mudah mendeteksi bau-bauan yang tak terdeteksi oleh orang lain.
Kondisi ini dinamakan dengan phantosmia.
Bau-bauan seperti daging, parfum, atau aroma gorengan kerapkali disalahartikan dengan bau busuk oleh orang yang mengalami phantosmia.
Walaupun begitu, kemungkinan untuk mengembalikan penciuman setelah isolasi mandiri dari Covid-19 tetap ada.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,Healthline,Mayo Clinic,Healthshots |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR