Nakita.id - Apakah menurut Moms dan Dads, nilai akademik adalah satu-satunya ukuran keberhasilan bagi anak?
Padahal, anak butuh lebih dari sekedar kecerdasan akademis untuk bisa sukses di masa depan, lo.
Dibutuhkan kekuatan dari dalam atau inner strength untuk membentuk karakternya.
Disinilah peran orangtua sangat dibutuhkan untuk memberi dukungan penuh bagi pembentukan inner strength anak.
Moms dan Dads harus memahami bahwa anak memiliki potensi yang unik dan tidak terbatas.
Oleh karena itu, jangan membanding-bandingkan kemampuan anak dengan anak lainnya, ya.
Bagaimana anak mau menumbuhkan rasa percaya dirinya, kalau selalu dibandingkan?
Namun, psikolog anak Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si, atau biasa dikenal Kak Seto, justru mengungkap fakta bahwa orangtua sebetulnya boleh saja membandingkan anak, lo.
Wah, seperti apa ya maksudnya?
"Boleh membandingkan anak, tapi bandingkan dengan dirinya sendiri. Tunjukan bahwa anak itu subjek bukan objek," ujar kak Seto dalam acara 'Diskusi Panel Gerakan Inifiatif Biskuat #GenerasiTiger', Senin (27/9/2021).
Sebagai orangtua yang bijak, jangan jadikan prestasi akademis anak sebagai obsesi semata.
Sebaliknya, fokuslah menggali inner strength-nya dan berikan apresiasi untuk kebaikan sekecil apapun yang ia lakukan.
Moms bisa menanamkan karakter yang jujur, rendah hari dan bisa menghargai perbedaan.
Mungkin memang sulit untuk melawan stigma di sekitar yang kerap menuntut anak untuk unggul di semua bidang akademis.
Mona Ratuliu sebagai Moms Influencer juga merasakan fenomena ini di sekitarnya. Namun, ia punya cara jitu untuk menghadapinya.
"Bagaimanapun orang lain berkomentar negatif, yang penting orangtua memotivasi anaknya agar percaya diri agar kekuatan dari dalamnya keluar," ujar ibu dari empat anak tersebut.
Mona juga percaya bahwa, suatu saat anak bisa menemukan potensi dalam dirinya.
"Dorong agar anak percaya bahwa dia punya kemampuan. Akan ada waktunya potensi tersebut keluar, meskipun harus melalui proses yang panjang," kata Mona.
Untuk mengasah dan mengenali potensi anak sejak dini, orangtua harus sering menghabiskan waktu bersama anak.
Meskipun Moms dan Dads sibuk bekerja, jika ada waktu, maanfaatkanlah untuk quality time bersama anak.
Dengan begitu, orangtua bisa lebih mengenal karakter anak dan mengarahkannya untuk menemukan minat yang mereka sukai.
Selain itu, dalam proses ini, juga tidak selamanya berjalan mulus-mulus saja.
Ada masanya anak akan mengalami kegagalan dan frustasi karena tak kunjung menemukan potensi dalam dirinya.
Nah, peran Moms dan Dads sangat penting untuk membuat anak percaya bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Melainkan sebagai titik balik untuk membuatnya bangkit dan tangguh dalam menghadapi masa depan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR