Seperti halnya investasi, terdapat bekal yang harus ditanamkan untuk menghasilkan "keuntungan" yang optimal.
Apalagi, sejak 1 Januari 2017 Raeni tercatat sebagai dosen di jurusan pendidikan Ekonomi konsentrasi Pendidikan Akuntansi Unnes Semarang.
BACA JUGA: Sukses Setelah Terjatuh, Intip Rumah Mewah Milik Anang Ashanty
Raeni menyadari, bekal riset sangat ia butuhkan, untuk mewujudkannya salah satunya melalui studi S3 tersebut.
Dalam proses pencarian kampus, pada awalnya Raeni mendaftar di beberapa kampus di beberapa negara.
Akan tetapi, setelah konsultasi, diskusi dan mendapatkan beberapa saran, akhirnya ia menyelesaikan si pendaftaran di University of Birmingham, tempatnya studi S2.
Kalau ditanya apakah mendapatkan profesor yang sama saat menyelesaikan tesisnya selama S2, jawabannya adalah tidak.
Sebab, saat S2, Professor Raeni berasal dari kampus lain.
Oleh karena itu, Raeni harus melewati proses wawancara dengan calon professor dan program director S3 hingga akhirnya mendapatkan Unconditional Offer Letter.
Perjalanannya mencari beasiswa juga tidak mulus. "Awalnya saya dinominasikan dalam shortlist beasiswa dari kampus, namun untuk Internasional Student tidak meng-cover semua biaya. Jadi saya menyampaikan ke kampus bahwa saya tidak bisa menerima hanya partically funded," ujarnya.
Selanjutnya ia mencoba mendaftar Beasiswa Unggulan Dikti dan LPDP, yaitu beasiswa untuk dosen.
Namun Raeni terkendala belum mempunyai Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
BACA JUGA: Hati-hati, Tubuh Akan Alami ini Jika Rebus Ulang Air yang Sudah Matang
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR