Nakita.id - Saat anak memasuki usia sekolah tentu banyak hal yang perlu Moms persiapkan.
Salah satunya adalah menumbuhkan rasa semangat belajar untuk anak.
Namun, selama masa sekolah tak jarang Moms menemui saat anak merasa malas untuk belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru.
Menghadapi anak yang malas untuk mengerjakan PR tentu saja membuat Moms kewalahan.
Bahkan beberapa orangtua mungkin bisa mengalami stres ketika anak enggan untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
Jika terus dibiarkan, PR yang tak dikerjakan membuat anak menjadi tak bisa naik kelas.
Namun jangan khawatir, untuk mengatasi permasalahan ini sebaiknya para orangtua lakukan cara agar anak mau mengerjakan PR tepat waktu seperti dilansir dari kidshealth.
Cara pertama yang bisa Moms lakukan adalah dengan mengenali guru atau wali kelas anak di sekolah.
Moms bisa menghadiri acara sekolah, seperti pertemuan orangtua dan guru.
Tanyakan mengenai kebijakan pekerjaan rumah seperti apa dan tanyakan juga mengenai hukuman atau sanksi jika anak tak mengerjakan PR.
Di rumah, siapkanlah ruangan yang membuat anak nyaman untuk mengerjakan PR.
Patikan anak memiliki ruangan yang cukup terang untuk menyelesaikan PR.
Selalu sediakan beberapa alat tulis seperti kertas, pensil, lem, dan gunting namun taruh di tempat yang aman.
Membuat anak rajin mengerjakan PR bisa dilakukan dengan membuat jadwal belajar yang teratur.
Beberapa anak mungkin lebih menyukai belajar di sore hari dan mungkin anak lainnya lebih suka menunggu setelah makan malam agar mendapatkan suasana yang lebih tenang dan nyaman.
Ketika anak merasa kesulitan mengerjakan PR, sebaiknya dorong anak untuk mengerjakan pr yang dianggap mudah terlebih dahulu.
Bantulah anak untuk mengatur waktu semisalnya ketika anak belajar di malam hari maka bisa luangkan waktu 15 menit untuk istirahat, lalu bisa melanjutkannya kembali.
Sebaiknya hindari gangguan seminimal mungkin, yang berarti tak ada TV, musik dengan volume keras, atau panggilan telepon.
Mengerjakan PR dengan sembari menonton TV hanya akan memecah konsentrasi saat anak belajar.
Nantinya anak tak akan bisa menyelesaikan PR secara tepat waktu.
Pastikan supaya anak-anak bisa menyelesaikan PR mereka sendiri.
Bukannya tega, jika terus dibantu membuat anak merasa ketergantungan dan mereka tidak akan belajar jika tidak berpikir dari kemampuannya sendiri.
Berilah contoh yang baik agar anak mengikuti contoh yang telah orangtua mereka lakukan apalagi saat diberi nasihat.
Source | : | kidshealth |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR