Nakita.id - Tentu sudah banyak cara yang dilakukan para orangtua untuk melindungi data pribadi anak.
Tetapi sayangnya, belakangan ini muncul berita bahwa, data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang diduga bocor membuat para orangtua gusar.
Pasalnya, data pelaporan masyarakat dari tahun 2016 hingga saat ini yang ada di KPAI terlihat di jual di situs gelap.
Data KPAI yang dijual di situs gelap seharga Rp35 ribu per data.
Hal itu semakin diperparah ketika tercantum data pribadi anak yang memuat nama lengkap, alamat e-mail, jenis kelamin, tanggal lahir, agama, dan juga kewarganegaraan.
Apalagi, saat ini, banyak anak yang menjadi lebih sering menggunakan media online sebagai sarana penunjang pembelajaran.
Di zaman yang serba digital, para orangtua memang harus tahu betapa pentingnya menjaga data diri anak.
Menurut Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariana, S.Psi., M.Si., Psi, dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi UI Depok, para orangtua harus bisa menjaga data pribadi anak seperti Moms menjaga privasi diri sendiri.
Sebagai orangtua yang mendidik anak di zaman yang serba canggih ini, sangat penting menjaga privasi diri beserta keluarga.
"Menjaga data diri anak sangat penting, sama pentingnya seperti menjaga data diri kita juga," ucap Anna dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (26/10/2021).
Anna juga mengimbau agar orangtua menyadari jika privasi anak sama pentingnya dengan orang dewasa.
Jangan sampai orangtua secara bebas menyebarluaskan privasi anak baik di dunia maya maupun di dunia nyata, padahal di usianya yang masih belia, seharusnya anak merasa aman bersama orangtua mereka.
"Bagaimanapun kita perlu menyadari anak kita adalah seorang manusia juga, jadi jangan sampai data-data dia tersebar, misalnya data anak tersebar anak bisa mendapatkan beberapa risiko justru pada usia yang yang seharusnya masih dalam lindungan kita," ujarnya.
Menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Menjadi orangtua lebih dari sekadar memberitahu anak terkait mana hal yang baik dan mana yang buruk.
Moms dan Dads bisa menghargai anak sebagai seorang individu yang memiliki hak privasi masing-masing.
Jika orangtua egois, menyebarluaskan begitu saja data pribadi anak tentu akan berdampak bagi tumbuh kembang anak.
Baca Juga: Hindari Gadget Saat Lakukan #FamilyQuality dengan Si Kecil, Bila Tidak Ingin Berdampak Seperti Ini
Bahkan, menurut Anna jika para orangtua menyebarkan data anak di media sosial, maka data tersebut sangat sulit untuk dihilangkan.
Dampaknya, anak sangat rentan mengalami kejahatan dari orang-orang asing.
"Data yang sudah terlanjur tersebar kemungkinan akan teus berada di dunia maya, ketika data seorang anak tersebar, itu efeknya bukan hanya merugikan si anak, tapi bisa berdampak jangka panjang, maka sangat penting untuk para orangtua menjaga data diri anak," pungkas Anna.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR