Nakita.id - Salah satu konsekwensi yang harus diterima para pengguna media sosial adalah data pribadi yang terbuka.
Jejak digital pasti akan selalu tersimpan ketika seseorang mengunggah apapun ke media sosial.
Data yang sifatnya pribadi sekalipun bisa saja langsung terekam.
Apalagi jika yang bermain media sosial adalah anak-anak, yang belum sepenuhnya menyadari betapa pentingnya menjaga data pribadi.
Jika tak ada kontrol dari orangtua, anak bisa saja dengan bebas mengunggah informasi pribadi atau menerima permintaan pertemanan dari akun yang tidak dikenal.
Para orangtua yang abai akan keselamatan anak-anaknya dalam bermedia sosial, dikhawatirkan nantinya ada orang yang tak bertanggung jawab memanfaatkan data pribadi anak ke hal yang merugikan.
Menurut Dra. A. Kasandra Putranto Psikolog, Clinical Forensic Psychologist terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan para orangtua supaya tetap bisa menjaga data privasi anak yang telah bermain media sosial.
Kasandra menuturkan cara melindungi data pribadi anak bisa dilakukan para orangtua dengan melakukan diskusi mengenai cara menggunakan media sosial yang baik dan benar.
Orangtua wajib memberitahu anak mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dibagikan, apalagi kepada orang lain yang tak ia kenal.
"Berikan edukasi kepada anak akan pentingnya menjaga privasi dan data pribadi di dunia maya," ujar Kasandra saat dihubungi oleh tim Nakita.id, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga: Seberapa Penting Para Orangtua Menjaga Data Pribadi Diri Anak? Ini Jawabannya Menurut Psikolog
Beritahu juga agar anak terus memperbaharui password yang digunakan.
Sebaiknya gunakan password yang berbeda-beda disetiap akun media sosial yang anak miliki.
Keamanan media sosial bisa ditingkatkan dengan mengaktifkan verifikasi ganda di setiap media sosial.
"Selalu ingatkan anak untuk memperbarui kata sandi dan mempersiapkan proteksi ganda seperti langkah verifikasi ganda untuk dapat mengakses data," sambungnya.
Saat anak bermain smartphone atau perangkat seperti laptop yang sangat dikhawatirkan adalah ketika barang tersebut hilang.
Apalagi jika di dalamnya terapat data-data pribadi anak yang amat sangat penting.
Sebaiknya ajari anak untuk menggunakan beberapa fitur yang dapat membantu ketika barang berharga tersebut hilang.
Moms mungkin bisa mengajari anak bagaimana cara mengaktifkan fitur penghapusan jarak jauh.
Cara ini dapat mengunci perangkat dari jarak jauh sehingga data tak bisa diakses oleh sembarang orang.
Langkah seperti ini sudah seharusnya diterapkan untuk mencegah orang-orang tak bertangung jawab mencuri informasi data pribadi yang dinilai berisiko merugikan.
"Anak juga perlu diajarkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengamankan data apabila telepon genggam atau laptop hilang atau dicuri," pungkas Kasandra.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR