Nakita.id - Sebelum terlambat sebaiknya perhatikan kebiasaan yang meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Baru-baru ini, muncul kabar bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal.
Tidak tinggal diam, dikabarkan SBY langsung diterbangkan ke Amerika untuk melakukan pengobatan lebih lanjut.
Melansir dari Kompas.com, SBY berangkat ke Amerika pada Selasa (2/11/2021).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra megatakan bahwa berapa lamanya SBY di Amerika tergantung bagaimana hasil pemeriksaan dan perawatan yang dijalani.
Terlepas dari kabar SBY mengidap kanker prostat, ada kebiasaan yang harus diperhatikan karena disebut bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat, Dads.
Melansir dari Thehealthy.com, berikut kebiasaan yang dimaksud.
1. Terlalu banyak makan kentang goreng dan minum minuman bersoda
Satu porsi besar kentang goreng ternyata dapat menambahkan sekitar 900 kalori ke makanan.
Terlalu banyak kalori dapat berarti penambahan berat badan, dan obesitas merupakan faktor risiko berbagai jenis kanker.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa pria gemuk sebenarnya memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat yang lebih agresif, yang lebih sulit untuk diobati.
2. Pakai ponsel hingga larut malam
Menurut beberapa penelitian, mengekspos tubuh ke cahaya buatan di malam hari telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat.
Cahaya buatan tersebut juga bisa datang dari ponsel pintar ketika Moms terus-terusan mengirim pesan teks dan TV yang tidak dimatikan sebelum tertidur.
Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, para ilmuwan menduga paparan cahaya menekan produksi melatonin.
Melatonin yakni hormon yang membantu mengontrol tidur.
Penelitian dari Harvard menemukan pria yang tidur nyenyak di malam hari mengalami peningkatan kadar melatonin yang lebih tinggi, dan 75 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker prostat stadium lanjut dibandingkan mereka yang kurang melatonin.
3. Merokok
Siapa sangka, kebiasaan yang meningkatkan risiko terkena kanker prostat lainnya yakni gemar merokok.
Yang ini belum dikonfirmasi, tetapi beberapa penelitian telah menghubungkan kebiasaan merokok yang buruk dengan peningkatan kecil risiko kematian akibat kanker prostat.
Meskipun sebagian besar penelitian belum menunjukkan hubungan antara merokok dan terkena kanker prostat, itu pasti mengarah ke banyak jenis penyakit lain, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, kerongkongan, ginjal, hati, pankreas, perut, dan usus besar.
Merokok menyumbang sekitar sepertiga dari semua kematian akibat kanker di AS.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com,thehealthy.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR