Budi juga menjelaskan mengapa orang tua didahulukan untuk menerima vaksin.
Hal tersebut dilakukan karena secara global fatality rate, orang tua memiliki risiko paling tinggi yakni 12 persen.
Setelah itu prioritas vaksin dilanjutkan ke orang dewasa yang berusia 40-50 tahun.
Baru setelah itu dilanjutkan ke remaja dan turun ke anak-anak.
Baca Juga: Izin Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun Resmi Rilis, Mengapa Si Kecil Harus Divaksin?
"(Kemudian) turun ke dewasa, turun ke remaja, kemudian baru turun ke anak-anak yang mungkin fatality-nya di bawah 0,5 persen, di bawah 1 persen," lanjut dia.
Karena orang tua memiliki risiko fatality yang lebih besar daripada anak-anak, itulah yang menyebabkan orang tua lebih diprioritaskan menerima vaksin terlebih dahulu.
Meski demikian, saat ini vaksinasi untuk lansia terlaksana kurang lebih sebesar 40 persen.
"Begitu itu (vaksinasi lansia) sudah selesai baru kita akan turun ke kelompok-kelompok lain yang risiko fatalitasnya lebih rendah di banding orang tua," ujar dia.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR