Awalnya, Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan sejak itu juga terdeteksi di Inggris, Skotlandia, Jerman, Italia, Belgia, Botswana, Israel, dan Hong Kong.
Menurut Penasihat Medis Badan Kesehatan dan Keamanan Inggris Susan Hopkins memberi peringatan terkait varian baru yang paling mengkhawatirkan ini.
"Nilai R atau angka reproduksi efektif varian B.1.1.529 sekarang menjadi 2 di Gauteng, Afrika Selatan," katanya dilansir dari Guardian.
Melansir dari Guardian, nilai R di atas 1 ini artinya varian ini memang memiliki risiko yang tinggi sehingga mengakibatkan lonjakan kasus.
Menurutnya, ada kurang dari 100 sekuens genom utuh yang tersedia, meski faktanya WHO mengakui belum tahu banyak tenang varian baru ini.
"Apa yang kita ketahui adalah bahwa varian ini memiliki sejumlah besar mutasi. Dan kekhawatirannya adalah kita Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," ujar Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19.
Dengan begitu, meski baru ada sedikit kasus, tetapi varian baru ini memicu kekhawatiran di kalangan peneliti karena sejauh mutasi dapat membantu virus menghindari kekebalan tubuh.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Kompas.com,guardian |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR